Liputan6.com, Jakarta Jelang Idul Fitri, umat muslim di Indonesia disibukkan dengan persiapan pulang ke kampung halaman. Bersilahturahim dengan keluarga, tentunya jadi agenda wajib. Seluruh keluarga diboyong mudik, termasuk si balita.
Saat perjalanan mudik, penting untuk memperhatikan kondisi anak. Baik dari aspek kenyamanan, kesehatan hingga psikologisnya.
Baca Juga
Menurut Ena Nurjanah, Ketua Lembaga Perlindungan Anak GENERASI, kemampuan anak untuk beradaptasi ketika menghadapi perjalanan panjang mudik tentu berbeda-beda.
Advertisement
Â
Â
Pesan Psikolog untuk yang Mudik Bawa Anak
Ia berpesan pada orangtua untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Bekal pertama yang harus disiapkan tentu kebutuhan makan dan minum harus tercukupi. Orangtua juga disarankan tidak memaksakan anaknya untuk berpuasa selama perjalanan mudik.
"Hal ini akan membuat anak kelelahan dan cenderung mengalami kekurangan cairan tubuh," ujarnya
Apabila mudik menggunakan kendaraan umum, orangtua diharapkan selalu memantau kondisi anak agar terhindar dari tindak kejahatan. Selama dalam perjalanan, ajak anak untuk interaksi dengan dunia luar seperti menghitung jumlah pohon, mobil atau mencari warna-warna mobil tertentu.
Selain itu, orangtua juga bisa membawa buku cerita atau mainan kesukaan anak agar bisa menghiburnya selama dalam perjalanan.
"Selama perjalanan mudik, orangtua sebaiknya jangan berikan mainan gadget karena akan mengurangi minat anak untuk mengeksplor apa yang bisa dilihat selama dalam perjalanan," kata dia.
Penulis : Muhammad Ilman Nafi'an / Dream.co.id
Advertisement