Liputan6.com, Jakarta Pola asuh memiliki peran penting terhadap kehidupan seseorang. Bahkan pola asuh pun bisa mengubah DNA dan memengaruhi kesehatan individu di masa depan.
Studi terbaru yang dilakukan para peneliti di Lomo Linda University menunjukkan, sikap orangtua yang berjarak dan tidak suportif bisa merusak kesehatan anak pada tingkat genetik. Kondisi itu juga berpotensi pada timbulnya penyakit serta kematian dini ketika anak dewasa.
Baca Juga
"Cara seseorang dibesarkan tampaknya menunjukkan kisah yang terkait dengan genetik mereka," ujar penulis utama studi Dr Raymond Knutsen yang juga profesor kesehatan umum di Lomo Linda University.
Advertisement
Dari 200 subyek yang diteliti untuk studi ditemukan bahwa individu yang tumbuh dengan pola asuh ibu yang memiliki sikap dingin memiliki telomere rata-rata 25 persen lebih kecil dibandingkan mereka yang dibesarkan oleh ibu yang "hangat".
"Ketika stres semasa kecil meningkat, telomere menjadi memendek dan risiko munculnya penyakit juga meningkat, begitu pula kematian dini," ujar Knutsen, melansir laman New York Post, Senin (3/6/2019).
Â
Telomere
Telomere adalah bagian ujung untaian DNA yang melindungi kromosom dari kerusakan dan pembusukan. Ketika DNA tak dilindungi dengan baik, sel-sel tubuh menua lebih cepat dan kita menjadi lebih mudah terpapar penyakit.
Untuk studi ini, peneliti juga melihat bagaimana peran tingkat pendidikan serta indeks massa tubuh (BMI) bereaksi pada pola asuh yang dingin.
"Gaya pola asuh memiliki keterkaitan besar pada mereka yang tingkat pendidikannya rendah," tulis laporan yang akan terbit dalam Biological Psychology edisi Juli mendatang.
Hal tersebut juga berlaku pada mereka yang mengalami kelebihan berat badan selama studi. Studi ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi serta BMI normal menjadi kunci yang tepat untuk menghadapi pola asuh yang dingin serta penuaan sel.
Advertisement