Liputan6.com, Jakarta Sudah menimbang berat badan usai Lebaran? Beberapa orang mengatakan berat badannya stabil, tapi banyak juga yang mengatakan berat badannya bertambah.
Selain frekuensi makan yang bertambah saat Lebaran, sebenarnya ada hal lain yang menjadi biang kerok badan makin melar setelah Lebaran. Berikut diantaranya seperti disampaikan dokter Sepriani Timurtini Limbong dari Klikdokter.
Baca Juga
- Konsumsi makanan tinggi kalori
Advertisement
Hidangan khas Lebaran umumnya tinggi akan kandungan kalori. Sebut saja ketupat, opor ayam, gulai ayam, rendang, nasi kebuli, lemang dan banyak lagi. Penganan tersebut biasanya diolah dengan santan yang tinggi kalori dan lemak.
Bila dalam satu hari kebutuhan kalori adalah sekitar 2000 kalori, jumlah tersebut dapat sekaligus Anda dapatkan dalam satu porsi makanan Lebaran. Inilah yang menyumbang pada kenaikan berat badan usai Lebaran.
- Konsumsi makanan tinggi gula
Putri salju, nastar, kue semprit, kue lapis, dan beragam kue kering lainnya saat Lebaran mengandung gula yang tinggi. Ditambah lagi, minuman manis yang disajikan seperti es buah, sirup, cendol, es campur semakin menambah asupan gula dalam tubuh Anda. Hal tersebut tentu menyebabkan berat badan makin bertambah dan meningkatkan risiko obesitas maupun penyakit diabetes.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut
Kurang Tidur
Bercengkerama dengan keluarga sering membuat lupa waktu hingga akhirnya Anda begadang selama beberapa hari. Hal ini membuat waktu tidur Anda berkurang dan terjadi peningkatan hormon ghrelin, yang dapat memicu nafsu makan. Akibatnya, Anda akan makin kalap untuk makan.
Kurangnya aktivitas fisik
Saat Lebaran, Anda mungkin lebih memilih untuk duduk dan bersantai di rumah. Akibatnya, tubuh akan mengalami surplus kalori, di mana jumlah kalori yang masuk akan lebih banyak daripada yang dibakar. Kelebihan kalori tersebut akan menumpuk dalam tubuh, menjadi lemak dan membuat berat badan makin meningkat.
Supaya berat badan tak melonjak terus naik, perhatikan asupan makanan dan jangan lupa melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari.Â
Â
Sumber: Klikdokter.com
Advertisement