Liputan6.com, Jakarta Mencukur atau waxing bulu kemaluan bisa menyebabkan robekan atau luka pada kulit organ intim.
Menurut studi tahun 2017, sekitar 25 persen orang terluka saat mencukur bulu kemaluan. Apalagi seseorang dengan kondisi kulit sensitif lebih rentan terhadap luka selama pencabutan rambut (waxing).
Advertisement
Baca Juga
Praktisi perawat Deborah Weatherspoon menjelaskan, selain luka atau robekan yang lebih besar, seluruh bentuk pencukur bulu kemaluan dapat menyebabkan luka mikroskopis (luka kecil). Meskipun luka kecil, tetap memungkinkan kuman masuk ke dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi kulit.
Bagi Anda yang mengalami luka saat mencukur bulu kemaluan, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan. Anda bisa cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 15-30 detik sebelum menyentuh luka, membersihkan area yang terkena luka setiap hari dengan air hangat dan sabun ringan atau pembersih.
"Pastikan area yang terkena luka akibat mencukur bulu kemaluan benar-benar kering sebelum berpakaian," tambah Deborah, sesuai dikutip dari Medical News Today, Jumat (14/6/2019).
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Mencukur Bulu Kemaluan
Ada cara mencegah terjadinya luka saat mencukur bulu kemaluan, menurut American Academy of Dermatology
1. Fokus pada mencukur
2. Basahi kulit dan bulu kemaluan sebelum bercukur
3. Gunakan krim atau gel cukur
4. Gunakan pisau cukur bersih dan tajam. Bersihkan pisau cukur sampai benar-benar bersih setiap selesai mencukur.
5. Mencukur ke arah pertumbuhan rambut
6. Hindari posisi berbaring ketika mencukur rambut kemaluan. Sebaliknya, lakukan sambil berdiri
7. Simpan pisau cukur di tempat yang sejuk dan kering
8. Buang pisau cukur sekali pakai setelah lima sampai tujuh kegunaan.
Advertisement