Liputan6.com, Jakarta Morning sickness alias mual dan muntah adalah hal lazim yang terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini biasanya terjadi pada trimester pertama. Namun, bila Anda tidak mengalami mual dan muntah bukan berarti ada masalah dengan kehamilan Anda.
"Sekitar 30 persen ibu hamil tanpa mual," kata dokter kebidanan dan kandungan asal Beverly Hills, Amerika Serikat, Michele Hakakha.
Baca Juga
"Dan, seharusnya dia bahagia akan hal tersebut," lanjut Michele seperti mengutip laman Parents, Sabtu (15/6/2019).
Advertisement
Para wanita hamil yang beruntung tidak mengalami mual dan muntah ini bisa terjadi pada siapa saja. Malah mungkin dia bisa mengalami morning sickness pada kehamilan pertama, lalu pada kehamilan kedua tidak seperti disampaikan dokter kebidanan dan kandungan Marra Francis.
Menurut dokter, wanita yang tidak mual dan muntah kemungkinan tubuhnya mampu menangani kenaikan level human chorionic gonadotropin (HCG), estrogen, dan hormon-hormon lain yang datang di trimester pertama. Pada saat sudah masuk trimester kedua, sebagian besar tubuh sudah mampu mengolola perubahan tersebut. Itu sebabnya, ibu hamil tidak merasa mual dan muntah.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Bukan Tanda Permasalahan pada Kehamilan?
Pada beberapa wanita, minimnya keluhan morning sickness bisa jadi tanda kehamilannya berisiko mengalami keguguran. Namun, Anda tidak perlu takut jika selama dokter mengatakan kadar hormon tampak normal bagi ibu hamil.
"Saya punya pasien yang ketakutan karena tidak mengalami morning sickness. Dia takut bakal keguguran karena itu. Namun, jika Anda tidak mual dan muntah bukan berarti mengalami kelainan level hormon," kata Francis.
"Itu artinya, tubuh mampu menoleransi kehamilan dengan baik," katanya.
Namun, jangan bersenang hati terlebih dahulu bila tidak mual di trimester pertama. Walau sebagian besar ibu hamil mual di minggu 8-14, bisa saja morning sickness terjadi di trimester selanjutnya.
Advertisement