Liputan6.com, Jakarta Minuman berenergi kerap dijadikan 'amunisi' untuk meningkatkan energi. Di Amerika Serikat, penjualan minuman berenergi meningkat secara stabil dari 2015 hingga 2018. Penjualan per tahun mencapai sekitar 3 juta miliar dollar.
Sayangnya, minuman berenergi bisa memengaruhi aktivitas elektrikal jantung dan tekanan darah meningkat. Perubahan tersebut dianggap tidak serius secara umum. Namun, peneliti mengatakan bahwa seseorang dengan kondisi jantung atau konsumsi medikasi tertentu yang mengonsumsi minuman berenergi dapat memiliki risiko yang lebih tinggi seperti disampaikan dalam Journal of the American Heart Association.
Baca Juga
Dalam penelitian sebelumnya, konsumsi minuman berenergi dikaitkan pada efek sampingnya yang dapat meningkatkan tekanan darah, detak jantung tidak menentu, kejang, stroke dan serangan jantung. Sebuah studi mengatakan bahwa satu orang dewasa yang mengonsumsi minuman energi sebanyak 24 ons kemungkinan dapat menurunkan fungsi pembuluh darah seperti dikutip laman Health, Minggu (16/6/2019).
Advertisement
Salah satu masalah terkait minuman berenergi adalah seringkali terdapat konsumsi kafein didalamnya. Selain itu juga terkadang ada kandungan stimulan tambahan seperti ginseng. Kandungan tersebut dapat memiliki interaksi sinergistik bila dikonsumsi bersama dengan kafein.
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Minuman energi menutupi gejala kelelahan
Ahli Diet dan Konsultan Nutrisi New York Amerika Serikat, Cynthia Sass mengatakan bahwa minuman berenergi tidak disarankan untuk siapapun baik atlet maupun orang dengan kondisi kesehatan yang baik.
"Saya tidak merekomendasikan minuman energi untuk siapa saja, termasuk atlet dan orang dewasa muda yang sehat. Selain efek sampingnya, minuman energi menutupi gejala kelelahan, yang merupakan sinyal bahwa tubuh Anda tidak seimbang," kata Sass.Â
Daripada minum minuman berenerrgi lebih baik atur gaya hidup dengan baik. Yakni dengan memperhatikan tidur, nutrisi, hidrasi, manajemen stres, dan aktivitas fisik.
"Perubahan kecil dapat membuat perbedaan membuat tubuh berenergi," kata Sass.
Â
Â
Penulis:Â Khairuni CesarioÂ
Advertisement