Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Isap Darah Menstruasi dengan Vakum, 2 Wanita Masuk Gawat Darurat

Sebuah tweet dari seorang perawat mengungkapkan adanya dua orang wanita yang mencoba mengisap darah menstruasi dengan vakum

Liputan6.com, Jakarta Dua orang wanita baru-baru ini harus masuk gawat darurat setelah menggunakan cara aneh untuk menghentikan darah menstruasi. Mereka memakai selang vaccum cleaner.

Kejadian tersebut terungkap dalam akun Twitter seorang perawat dengan nama pengguna @OdesseyT99.

"Tolong berhenti menggunakan selang vakum Anda untuk mengakhiri menstruasi lebih awal. Anda akan berakhir mengisap lebih dari darah! Ada 2 kasus selama minggu ini dan keduanya harus dirawat," tulis perawat asal Seattle, Amerika Serikat dengan nama Twinny itu.

Dalam sebuah cuitan balasan, seorang pengguna lain bertanya bagaimana hal itu bisa terjadi. Twinny mengatakan, menstruasi memiliki alirannya sendiri yang stabil dan tubuh masih bisa mentolerirnya.

"Vakum meningkatkan aliran lebih dari 1000 kali dari yang tubuh bisa tolerir, sehingga membuat Anda syok," tulisnya seperti dilansir dari Health pada Kamis (20/6/2019).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Berawal dari Praktik Aborsi

Sophia Yen, profesor klinis di Stanford School of Medicine mengatakan bahwa cara itu bukanlah sebuah ide yang aman. Menurutnya, hal ini mengganggu proses alami dan aman.

"Itu mungkin membuat Anda lebih banyak berdarah, tubuh Anda menumpahkannya dan mencoba untuk sembuh," kata Yen.

Selain itu, mengutip Business Insider Singapore, ginekolog Donnica Moore mengatakan, praktik tersebut didasarkan dari cara aborsi secara mandiri yang dikenal dengan ekstrasi menstruasi.

"Tapi Anda tidak seharusnya menggunakan penyedot debu," tambah Moore dalam akun Twitternya.

Yen mengatakan, ada cara lain yang lebih aman untuk menghentikan menstruasi. Penggunaan pengobatan kimia bisa dianggap membantu.

"Silahkan lakukan secara kimia," kata Yen.

Beberapa warganet sendiri mempertanyakan tentang kebenaran kasus ini. Perawat tersebut mengatakan: "Jika saya bukan perawat yang merawatnya, saya tidak akan percaya sendiri."