Sukses

Studi Temukan Orang Suka Cari Pasangan dengan Kepribadian Mirip Mantan

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang cenderung mencari pasangan romantis dengan tipe kepribadian yang mirip mantannya

Liputan6.com, Jakarta Ketika sebuah hubungan romantis gagal, seseorang biasanya akan mencoba untuk move-on dengan mencari pasangan yang berbeda dengan mantannya. Namun, studi terbaru menemukan bahwa hal itu ternyata lebih sulit untuk dilakukan.

Dilansir dari Science Daily pada Selasa (25/6/2019), penelitian yang dilakukan para psikolog sosial di University of Toronto, Kanada menemukan, bahwa seseorang akan mencari pasangan yang memiliki tipe atau kepribadian yang sama berulang kali.

"Penelitian kami menunjukkan, ada kecenderungan yang kuat untuk tetap berkencan dengan kepribadian yang sama," kata penulis utama Yoobin Park.

Sehingga, bisa disimpulkan bahwa setelah putus dari mantan pasangan, orang cenderung mencari pasangan yang memiliki kepribadian mirip dengan sang mantan.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Tiap Orang Punya Tipe Pasangan

Para peneliti mengumpulkan data mengenai pasangan dan keluarga dari berbagai kelompok umur. Mereka lalu membandingkannya kepribadian pasangan 322 orang, dengan pasangan mereka di masa lalu.

Peserta dan pasangannya lalu menilai ciri-ciri kepribadian mereka sendiri, serta menjalani beberapa tes terkait kepribadian. Secara menyeluruh, respon menunjukkan bahwa setiap individu menggambarkan diri mereka dengan cara yang mirip, ketika mereka bersama mantannya.

"Tingkat konsistensi dari satu hubungan ke yang berikutnya menunjukkan bahwa orang mungkin memiliki 'tipe'," kata Geoff MacDonald, profesor dari departemen psikologi University of Toronto.

 

3 dari 3 halaman

Belajar untuk Menjaga Hubungan

Peneliti mengatakan bahwa dari temuan ini, seseorang bisa mempelajari bagaimana cara untuk menjaga hubungan tetap sehat serta membahagiakan pasangan.

"Jika kepribadian pasangan baru Anda menyerupai kepribadian mantan paangan Anda, memindahkan keterampilan yang Anda pelajari mungkin merupakan cara yang efektif untuk memulai hubungan baru dengan pijakan yang baik," kata Park.

Selain itu, Park mengatakan bahwa ketika seseorang mencoba mengelola kepribadian pasangannya, itu bisa berujung pada sesuatu yang negatif. Sehingga, butuh penelitian lebih lanjut untuk mencari tahu seberapa penting seseorang untuk menemukan pasangan yang mirip dengan mantannya, serta mencari sisi negatif dari hubungan baru tersebut.

"Jadi, jika Anda menemukan masalah yang sama setelah sebuah hubungan, Anda mungkin ingin berpikir tentang bagaimana tertarik ke arah sifat kepribadian yang sama pada pasangan, berkontribusi pada konsistensi masalah Anda," kata Park.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.