Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Dokter di Kanada Ketahuan Buahi Pasien dengan Sperma Sendiri

Dokter di Kanada diketahui menjadi ayah biologis dari banyak anak setelah ditemukan melakukan pembuahan dengan spermanya sendiri

Liputan6.com, Jakarta Seorang dokter di Kanada menggunakan spermanya untuk membuahi pasien di klnik kesuburannya. Usai kejadian ini terungkap izin dokter dicabut.

Dokter Norman Barwin diperkirakan menjadi ayah dari 50 hingga 100 anak. Tidak ada orangtua dari anak-anak itu yang tahu bahwa pria 80 tahun itu melakukan inseminasi dengan spermanya sendiri.

Dilansir dari The Sun pada Kamis (27/6/2019), tindakan itu diperkirakan sudah dilakukan selama lima dekade dari 1970-an. Investigasi baru dilakukan pada 2016 atau setelah Barwin pensiun selama dua tahun.

"Anda mengkhianati (kepercayaan pasien) dengan tindakan yang sangat mempengaruhi individu dan keluarganya, serta menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dan akan berlangsung selama beberapa generasi," kata juru bicara Steven Bodley, College of Physicians and Surgeons di Ontario yang mencabut izin Barwin.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Korban Merasa Jijik

College of Physicians menyebutkan, setidaknya sudah ada 13 kasus yang ditemukan dan didokumentasikan.  Kejadian ini mendatangkan kecaman dari para korban. Seorang dari mereka mengatakan bahwa dirinya merasa diperkosa.

"Bayangkan penyiksaan dengan lambat, ketika melihat anak-anak saya tumbuh semakin tidak mirip saya," kata seorang ayah dari anak biologis Barwin dalam sebuah panel medis.

Rebecca Dixon, perempuan yang lahir dari sperma Barwin ikut menuntut ayah biologisnya itu. Kejadian tersebut membuat identitasnya dipertanyakan.

Dixon mengatakan bahwa dia baru tahu kebenarannya di usia 25. Dia menambahkan, ayah kandungnya sangat menjijikkan.

"Itu membuat saya merasa terkontaminasi," katanya.

Barwin sendiri tidak muncul dalam persidangan. Dia hanya diwakili oleh pengacaranya. Diketahui, dokter kesuburan itu juga sempat menerima penangguhan singkat pada 2013, setelah dirinya salah melakukan inseminasi tiga pasien dengan sperma yang salah.