Liputan6.com, Jakarta Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang paling umum terjadi. Bukan karena penambahan usia, faktor penyebabnya justru dikarenakan pola hidup tak sehat.
Biasanya penyakit itu disebut dengan silent killer atau pembunuh diam-diam. Mengerikannya silent killer ini menyerang tanpa tanda atau gelaja, hingga akhirnya seseorang mengalami serangan jantung koroner atau gagal jantung.
Baca Juga
Demi menyadarkan masyarakat akan menjaga pola hidup sehat, AXA Mandiri bekerjasama dengan Rumah Sakit MRCCC Siloam mengelar talkshow bertajuk “Ayo Cegah dan Pahami Penyakit Kritis Sejak Dini” di RS MRCCC Siloam, Jakarta, Kamis (27/6/2019).
Advertisement
Presiden Directur AXA Mandiri, Handojo G.Kusuma mengatakan sebagai perusahaan asuransi yang fokus pada perlindungan jiwa dan kesehatan, AXA Mandiri sangat peduli dengan peningkatan kesehatan di Indonesia.
“Berbagai solusi dihadirkan untuk dapat memenuhi kebutuhan proteksi pada setiap tahap kehidupan, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup,” ujar Handojo G.Kusuma.
Mengenai penyakit kritis, Handojo mengatakan bahwa penyakit itu perlu waspada. Maka dari itu, diperlukan dari sisi finansial yang baik agar mendapatkan pengobatan yang berkualitas.
“Ya lebih baik mencegah daripada harus mengobati,” imbuh Handojo G.Kusuma.
Dengan adanya acara ini, Handojo G.Kusuma berharap bisa membantu meningkatkan kesadaran dan pentingnya mengenali penyakit kritis, salah satunya jantung. Selain itu, bisa mengetahui tindakan pencegahannya sampai dampak penyakit tersebut terhadap kondisi keuangan dan mengenai finansialnya.
“Kami berharap masyarakat harus lebih waspada dan terlindungi dalam mengantisipasi risiko penyakit kritis untuk diri sendiri dan keluarga,” imbuh Handojo G.Kusuma.
Sementara itu, spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular, dr Indra Manullang, SpPD, KKV mengatakan salah satu faktor penyebab banyaknya masyarakat kena penyakit jantung ialah dari gaya hidup.
“Bisa dibilang kini usia umur 18 tahun ada yang terkena penyakit jantung. Padahal dulu, panyakit jantung selalu diibaratkan untuk usia tua. Salah satu gaya hidup yang merugikan dan bisa kena penyakit jantuung ialah karena merokok,” tutur dr Indra Manullang, SpPD, KKV.
Mengenai penyakit kritis, dr Indra Manullang, SpPD, KKV melanjutkan bahwa berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan pada 2018 pravalensi penyakit tidak menular, seperti stroke, kanker, ginjal, dan diabetes mengalami peningkatan sejak 2013.
Dengan kenaikan untuk penyakit stroke menjadi 10,9%, penyakit ginjal dari 2% menjadi 3,8%. Lalu, diabetes naik dari 6,9 menjadi 8,5 % dan tekanan darah naik dari 25,8% menjadi 34,1%.
Solusi AXA Mandiri
Kenaikan angka prevalensi tersebut harusnya menjadi peringatan bagi kamu yang masih bergaya hidup tak sehat. Selain itu, memproteksikan diri menjadi salah satu solusi terbaik.
AXA Mandiri meluncurkan solusi perlindungan sejahtera yang memiliki perlindungan jiwa, seperti uang pertanggungan atas risiko meninggal dunia karena sebab apapun. Maslahat tambahan meninggal dunia karena kecelakaan, maslahat tambahan ketidakmampuan karena kecelakaan, dan investasi.
Selain itu, AXA Mandiri juga membantu masyarakat dalam menyiapkan salah satu solusi perlindungan, yaitu Solusi Perlindungan Penyakit Kritis dengan segudang manfaat.
Pertama, 100% uang pertanggungan untuk stadium awal, perlindungan jiwa hingga usia 100 tahun, perlindungan terhadap 120 kondisi kritis dari stadium awal sampai dengan usia 85.
Selain itu, 100% uang pertanggungan untuk stadium akhir, lalu 250% uang pertanggungan untuk kondisi kritis, loyalty bonus mulai tahun polis ke-7 sampai akhir masa pertanggungan.
Tak hanya itu, solusi perlindungan penyakit kritis juga bebas biaya alokasi premi (bid offer) & biaya pengalihan dana investasi, dan biaya akusisi yang kompetitif hanya tahun pertama.
Tak hanya solusi itu, AXA Mandiri juga meluncurkan perlindungan lainnya. Mulai dari Solusi Perlindungan Jiwa dan Solusi Perlindungan Kesehatan.
Untuk Solusi Perlindungan Jiwa memiliki manfaat 100 kali uang pertanggungan dasar karena tutup usia dan kecelakaan. Fitur loyalty bonus, hingga bebas biaya alokasi prem.
Sementara itu, Solusi Perlindungan Kesehatan memiliki manfaat kesehatan tahunan mulai dari Rp 150 juta – 2 Miliar yang dapat digunakan dibeberapa negara ASEAN.
(*)