Sukses

Penyebab Jumlah Kasus KLB Hepatitis A Pacitan Kian Naik hingga Ratusan Orang

Jumlah kasus KLB Hepatitis A di Pacitan makin naik hingga 800-an orang terjangkit.

Liputan6.com, Pacitan Data terbaru per 27 Juni 2019, jumlah kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Pacitan, Jawa Timur bertambah menjadi 824 orang terjangkit. Angka tersebut naik mencapai ratusan orang terjangkit. Sebelumnya, data per 26 Juni 2019, sebanyak 701 orang terjangkit hepatitis A.

Penularan hepatitis A yang kian meluas ini terjadi di 8 kecamatan dari 12 kecamatan yang ada di Pacitan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan Eko Budiono, seseorang yang terjangkit virus hepatitis A sebenarnya tidak sadar bahwa dia sudah terinfeksi.

"Mereka yang terinfeksi biasanya langsung ke pusat pelayanan kesehatan. Mereka rupanya sudah terjangkit virus hepatitis A dua minggu sebelumnya. Artinya, mereka merasa baik-baik saja pada awalnya," papar Eko kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, ditulis Jumat (28/6/2019).

Virus hepatitis A yang sudah masuk ke dalam tubuh pun bisa menular ke orang lain.  Ketika seseorang terjangkit virus, meski belum mengalami gejala hepatitis A, virus bisa menular ke orang lain. Dalam hal ini, saat orang yang terjangkit berkontak langsung dengan orang lain.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Muntah-muntah dan kuning

Eko melanjutkan, pasien yang datang ke pelayanan kesehatan setempat sudah mengalami gejala hepatitis A, seperti mual, muntah-muntah, dan nyeri. Bahkan ada pasien yang sudah kuning tubuhnya.

"Yang paling parah itu pasien sudah menguning (tubuhnya). Mata dan tubuhnya kuning," lanjutnya.

Kondisi tersebut membuat pasien harus dirawat dan diisolasi. Untuk pasien lain dengan gejala hepatitis A ringan atau masih awal dilakukan rawat jalan.

"Tidak semua pasien dirawat di rumah sakit. Saat ini ada 80 pasien yang dirawat. Selebihnya, rawat jalan," ujar Eko.

Hepatitis A adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. Virus ini dapat menyebar dengan mudah melalui konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi tinja penderita hepatitis A.