Liputan6.com, Jakarta Sinar matahari memiliki banyak fungsi seperti memberi vitamin D pada tulang dan membantu tanaman untuk berfotosintesis. Mengutip laman Bustle, dalam jurnal Microbiome diungkap bahwa sinar matahari juga dapat membantu membunuh kuman di dalam ruangan.
Peneliti dari University of Oregon merancang 11 miniatur kamar untuk menganalisis apa yang terjadi di dalam ruangan tersebut ketika terkena sinar matahari. Mereka membandingkan kondisi paparan cahaya alami dari jendela, sinar ultraviolet, dan tanpa cahaya. Penelitian dilakukan selama 90 hari untuk mensimulasikan akumulasi debu dunia nyata.
Baca Juga
Hasil penelitian membuktikan bahwa kamar-kamar yang terkena sinar matahari memiliki lebih sedikit kuman daripada kamar yang gelap. National Public Radio (NPR) mencatat bahwa para peneliti juga menganalisis sinar matahari dan sinar UV. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, kamar yang terpapar sinar UV memiliki tingkat bakteri terendah secera keseluruhan dan sedikit lebih bersih dari kamar yang diterangi secara alami.
Advertisement
Kevin Van Den Wymelenberg, Co-Direktur Pusat Lingkungan Biologi dan Lingkungan di Universitas Oregon, mengatakan bahwa sampai sekarang penerangan alami telah memberi kenyamanan visual dan kesehatan yang luas termasuk kualitas udara.
Ashkaan Fahimipour, penulis studi dan peneliti doktoral di Universitas Oregon menambahkan bahwa sanitasi bukan pendekatan terbaik untuk menghilangkan kuman secara total. Walaupun belum ada kepastian seberapa banyak cahaya yang dibutuhkan untuk membunuh kuman secara efektif, Anda hanya perlu rutin membersihkan ruangan dan biarkan cahaya alami masuk ke dalam rumah untuk membantu membasmi kuman.
Â
Manfaat Sinar Matahari
Sinar matahari dapat memberi banyak manfaat apabila Anda mengetahui kapan waktu yang tepat untuk terpapar sinar matahari. Dilansir dari Healthline, berikut manfaat matahari:
1. Atasi Depresi
Serotonin atau yang dikenal sebagai hormon untuk meningkatkan suasana hari dan membatu seseorang untuk merasa tenang dan fokus. Efek serotonin dipicu melalui sinar matahari yang masuk melalui mata. Paparan sinar matahari dapat bermanfaat bagi mereka yang mengalami depresi berat, gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD), orang hamil dengan depresi, gangguan kecemasan dan serangan panik.
2. Baik untuk Tulang
Paparan radiasi ultraviolet-B dalam sinar matahari memberi vitamin D untuk tulang. Vitamin D yang dihasilkan sangat berperan besar untuk kesehatan tulang. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan rakhitis pada anak dan penyakit tulang seperti osteoporosis dan osteomalacia.
3. Cegah Kanker
Meskipun sinar matahari dapat memicu kanker kulit, sinar matahari dalam jumlah sedang dapat membantu pencegahan kanker seperti kanker usus besar, limfoma hodgkin, kanker ovarium, kanker pankreas, dan kanker prostat.
4. Atasi penyakit kulit
Menurut WHO, paparan sinar matahri mengobati beberapa kondisi kulit. Dokter merekomendasikan paparan UV untuk mengobati penyakit kulit seperti psorias, eksim, penyakit kuning, dan jerawat.
5. Atasi Penyakit Lainnya
Penelitian mengungkapkan bahwa sinar matahari berpotensial untuk mengobati beberapa kondisi seperti:
- Rheumatoid arthritis (RA)
- Lupus erythematosus sistemik
- Penyakit radang usus
- Tiroiditis
Namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk dapat menyimpulkan bahwa sinar matahari mampu mengobati kondisi ini dan kondisi lainnya.
Advertisement
Waktu terbaik untuk terpapar sinar matahari
Sinar matahari memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh, namun radiasi ultraviolet dari matahari menjadi salah satu alasan mengapa sinar matahari menjadi berbahaya.
Peneliti tidak memiliki ukuran yang tepat untuk berapa lama kita harus terpapar sinar matahari. Orang dengan kulit putih biasanya mendapat sengatan matahari lebih cepat dari pada yang memiliki kulit gelap. Selain itu, Anda mungkin terkena sengatan matahari di luar saat sinar matahari langsung yang biasanya berlangsung antara pukul 10 pagi dan pukl 4 sore.
Menurut WHO, terpapar sinar matahari selama 5 hingga 15 menit pada daerah lengan, tangan, dan wajah selama 2-3 kali seminggu sudah cukup untuk menerima vitamin D matahari. Menggunakan tabir surya atau pakaian kulit tidak akan menghasilkan produksi vitamin D.
Jika Anda berada di luar selama lebih dari 15 menit, menggunakan tabir surya dengan SPF paling sedikit 15 dapat cegah kanker kulit. Menggunakan topi dan kemeja panjang juga dapat membantu.Â
Â
Penulis: Febrianingsih Alamako