Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Berlebihan Makan Junk Food Sebabkan Jumlah Sperma Menurun

Penelitian di Harvard University menemukan bahwa konsumsi junk food berlebihan bisa turunkan jumlah sperma

Liputan6.com, Jakarta Selama ini, junk food seperti pizza, permen, keripik, dan makanan yang diolah dikenal bahaya untuk kesehatan, apabila dikonsumsi berlebihan. Sebuah studi terbaru menemukan, produk semacam itu bisa menurunkan jumlah sperma.

Dalam sebuah studi yang dilakukan Harvard University, Amerika Serikat, para peneliti melakukan analisis pada hampir 3.000 pria berusia 18 sampai 20 tahun. Mereka membandingkan peserta yang memiliki diet sehat, dengan yang sering mengonsumsi junk food.

Mereka menemukan, pria dengan pola makan sehat dan kaya akan buah, sayuran, ayam, dan ikan, memiliki jumlah sperma yang lebih tinggi ketimbang peserta yang banyak makan daging olahan dan jenis junk food lainnya.

"Anda akan terkejut melihat betapa sensitifnya pria muda terhadap hal-hal yang mungkin mempengaruhi jumlah sperma, karena itu merupakan ukuran yang dirasakan dari maskulinitas," kata penulis utama Jorge Chavarro seperti dilansir dari New York Post pada Selasa (2/7/2019).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Merusak Sel Penghasil Sperma

Dalam studi ini, para peneliti menemukan bahwa pada peserta dengan "diet Barat" yang rutin mengonsumsi junk food, jumlah spermanya hanya 25,6 juta. Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan jumlah sperma normal mengandung 39 juta atau lebih per ejakulasi.

Mereka percaya bahwa makanan olahan merusak kesehatan sel penghasil sperma atau Sertoli. Meskipun Anda sudah mengonsumsi makanan yang lebih sehat, sel ini tetap tidak bisa dipulihkan.

Maka dari itu, kebiasaan mengonsumsi junk food sejak dini bisa menimbulkan gangguan terhadap produksi sperma.

3 dari 3 halaman

Belum Tentu Pengaruhi Kesuburan

Namun, Bobby Najari, ahli urologi dari NYU Langone Health mengatakan bahwa meskipun menurunkan jumlah sperma, penelitian tidak menyebutkan pengaruh junk food terhadap kesuburan. Hal ini dikarenakan, kesuburan dan kesehatan sperma adalah sesuatu yang kompleks.

"Ini adalah sesuatu yang tidak bisa Anda katakan, kecuali Anda melihat jaringan testis dari biopsi testis," kata Najari seperti dikutip dari Men's Health.

Yang pasti, bukan berarti Anda tidak boleh benar-benar mengonsumsi junk food. Najari mengatakan, ini bisa menjadi bukti bagus bahwa makanan kaya antioksidan dan menjaga indeks massa tubuh, penting untuk kesehatan sperma.

"Anda tidak hanya makan makanan sehat untuk diri sendiri, tetapi untuk kemampuan yang optimal demi memiliki anak di masa depan. Perubahan membutuhkan waktu, tapi mereka layak untuk dilakukan," kata Najari.