Liputan6.com, Jakarta Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah sudah resmi beroperasi. Dua hari sesudah operasi, klinik ini sudah menangani empat pasien jemaah haji lanjut usia dengan diagnosis kesehatan yang berbeda-beda berdasarkan data Minggu, 7 Juli 2019.
Pasien pertama yang ditangani KKHI Madinah adalah perempuan jemaah haji perempuan yang mengalami retak pada tempurung lutut (fraktur patela). Kondisi tersebut terjadi usai jatuh di salah satu toilet di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madina.
Baca Juga
Menurut penjelasan Direktur KKHI Madinah, dr Amsyar Akil, SpTHT, setelah sempat ditangani tim kesehatan mobile bandara, pasien kemudian dirujuk ke KKHI Madinah. Namun setelah didiagnosis lebih lanjut oleh dokter penanggung jawab pasien, akhirnya pihak KKHI Madinah memutuskan untuk merujuk lagi pasien ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Advertisement
Pasien rencananya akan dilakukan operasi pada Senin, 8 Juli 2019 pagi waktu Arab Saudi .
“Kemarin [6/7/2019] ada jemaah Batam jatuh. Setelah didiagnosis terjadi fraktur patela itu langsung dirujuk. Tapi sebelum dirujuk kami kondisikan dulu supaya pasien bisa ditangani,” kata Amsyar dikutip dari rilis Kementerian Kesehatan, Selasa (8/7/2019).
Pasien lain yang ditangani di KKHI Madinah yakni mengalami demensia. Pasien ditengarai mengalami dehidrasi berat sehingga timbul gejala kebingungan. Setelah sempat dirawat inap semalam di KKHI Madinah, pada Minggu, 7 Juli 2019 siang pasien sudah dipulangkan kembali ke kloternya (BTH 01).
Gangguan kesehatan seperti yang dialami jemaah haji wanita (78 tahun) asal Kepulauan Riau ini kerap dijumpai pada kelompok lanjut usia (geriatri). Kondisi diperberat dengan kurangnya konsumsi cairan.
“Setelah kita berikan cairan dan terapi kondisinya cukup membaik dan tadi pagi sudah kita pulangkan,” kata dr Az Hafid Nashar, SpJP, Kepala Pelayanan Medik KKHI Madinah.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Pasien ketiga dan keempat
Pasien ketiga juga mengalami gejala demensia. Pria berusia 76 tahun asal kloter SUB 02 kini tengah menjalani perawatan geriatrik pada instalasi psikiatrik.
Hafid mengatakan kondisi pasien tersebut sekarang sudah semakin membaik dan bisa segera dikembalikan ke kloternya.
Sementara, pasien terakhir yang baru saja masuk mengalami terkilir dan sesudah mendapatkan perawatan, kini ia sudah kembali ke kelompok terbangnya.
KKHI Madinah memberikan layanan kesehatan dasar dan spesialistik. Klinik yang baru saja diresmikan pada Mei 2019 lalu ini mempunyai 14 dokter umum, 13 dokter spesialis, 33 perawat dan beberapa tenaga kesehatan lainnya seperti ahli gizi, rekam medik dan sanitarian.
Fasilitas kesehatan berlantai lima ini memiliki fasilitas lengkap mulai dari UGD, ICU, depo obat, laboratorium, ruang rawat inap hingga kamar tidur bagi petugas kesehatan haji daerah kerja Madinah dan bandara.
KKHI Madinah tidak hanya melayani jemaah haji dari Indonesia. Jemaah haji khusus dan warga negara Arab Saudi jika memang membutuhkan layanan kesehatan akan tetap dilayani.
Advertisement