Sukses

Bantu Dokter Obati Pasien Diabetes Lewat Teknologi Ini

Dokter memberikan pengobatan pasien diabetes melalui sebuah pemanfaatkan teknologi.

Liputan6.com, Jakarta - Demi meningkatkan kemampuan dokter menangani pasien diabetes, sebuah aplikasi mobile yang disebut Diabetes Education Enhancement for Engaged Partnership (DEEP) dapat menjadi solusi. Aplikasi yang diluncurkan menyasar praktisi kesehatan.

Melalui aplikasi DEEP, peningkatkan pengetahuan dokter untuk memutuskan, pengobatan diabetes apa yang terbaik bagi pasien dapat dilakukan. Aplikasi ini juga menyediakan wadah komunikasi, khususnya mengenai perkembangan penyakit diabetes.

"Sebagai salah satu bentuk komitmen kami untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, kami meluncurkan aplikasi DEEP yaitu program edukasi yang bertujuan meningkatkan kemampuan tenaga ahli medis dalam manajemen diabetes, memberdayakan ekosistem pelayanan kesehatan, dan menyediakan forum bagi tenaga ahli medis untuk berkontribusi pada perawatan diabetes.

Kami berharap dengan memberikan wadah yang tepat, para ahli medis dapat menentukan pengobatan yang tepat bagi para pasien diabetes,” kata Head of Medical Sanofi Indonesia,  Mary Josephine dalam keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (9/7/2019).

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Mempermudah Penyebaran Informasi

Menurut Koordinator Bidang Teknologi Informatika (PERKENI) Rulli Rosandi, peluncuran aplikasi DEEP menjawab kebutuhan akan informasi yang tepat, berimbang, dan merata bagi seluruh tenaga kesehatan dalam penatalaksanaan diabetes.

"Sebagai teknologi pendukung dalam menangani diabetes, ini (aplikasi) mempermudah, mempercepat, dan menjangkau lebih luas penyebaran informasi yang dibutuhkan bagi seluruh tenaga kesehatan dan pasien," ujarnya.

“Diabetes yang tidak tertangani dapat menjadi penyebab utama kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan impotensi.

"Dampak lain dari diabetes adalah mengurangi usia harapan hidup sebesar 5-10 tahun. Namun, dengan perawatan yang tepat, diabetes dapat dikontrol dan pasien dapat memiliki kualitas kehidupan dan kesehatan yang lebih baik," kata Ketua Umum PB PERKENI Ketut Suastika.