Sukses

Wanita Ini Rasakan Manfaat Tidur dengan Mulut Diplester seperti Andien

Pola tidur yang dilakukan Andien lantaran dengan mulut diplester juga dilakukan oleh banyak orang.

 

Liputan6.com, Jakarta - Tidur dalam keadaan mulut diplester juga dilakukan Swastika Nohara, 41 tahun. Penulis skenario 3 Srikandi, sebuah film yang dibintangi Bunga Citra Lestari dan Reza Rahadian, menerapkan gaya tidur begini baru satu minggu terakhir.

"Baru beberapa hari ini saja. Hampir seminggu kayaknya," kata Tika saat berbincang dengan Health Liputan6.com pada Rabu, 10 Juli 2019.

Tika mencobanya setelah iseng-iseng membuka Instagram Gobind Vashdev, seorang pakar yang menguasai ilmu teknik bernapas Buteyko atau Buteyko breathing.

Sosok ini juga yang menginspirasi penyanyi jazz Andien buat melakukan hal serupa. Beberapa hari yang lalu, Andien menginformasikan manfaat yang dia peroleh setelah menerapkan gaya tidur dengan mulut diplester, lewat Instagram story-nya.

Karena unggahan itu juga yang membuat warganet penasaran dan ingin mencobanya.

"Aku follow pak Gobhin, tahu soal ini dari beliau," kata Tika.

 

2 dari 4 halaman

Mencari Tahu Soal Buteyko breathing

 

Wanita dengan dua orang puteri ini akhirnya tertarik untuk mencoba tidur dengan mulut dilakban setelah membaca soal Buteyko breathing.

"Aku tertarik buat ikut kelas beliau, wapi waktu beliau buka kelas di Jakarta, jadwalnya tidak cocok, jadi aku baru lihat online saja," Tika menekankan.

Dikutip dari situs Innovative Medicine pada Rabu, 10 Juli 2019, teknik Buteyko breathing ini mengajarkan manusia untuk bernapas dengan benar. Menurut situs itu, bernapas yang benar dan normal adalah melalui hidung, bukan mulut.

Banyak orang yang beranggapan bahwa bernapas dengan mulut bisa bikin tubuh memperoleh oksigenasi jaringan dan organ yang lebih baik. Padahal, tidak seperti itu.

Perihal itu, Tika mengaku sudah mengetahuinya cukup lama. Namun, baru 'tersadar' setelah dia mengikuti akun Instagram Gobind Vashdev. 

"Sudah lama tahu bahwa bernapas melalui hidung itu lebih baik ketimbang mulut. Baru terpikir, iya juga ya, kalau mulut diplester mau tidak mau bernapas melalui hidung," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Rasanya Tidur dengan Mulut Dilakban

 

Tika pun mencobanya dengan melakban mulutnya saat tidur. "Plester mulut doang, engga ada effort, dan plester sudah tersedia di rumah," ujarnya. 

Plester yang dia gunakan adalah plester yang biasa digunakan untuk merekatkan perban yang ada di rumah sakit. 

"Sama sekali tidak sakit saat membukanya," kata Tika. 

 

4 dari 4 halaman

Akan Mencoba Anak dan Suaminya untuk Buteyko breathing

 

Sejauh ini, Tika baru mencobanya untuk diri sendiri. Akan tetapi kalau nanti ternyata manfaatnya banyak dan terasa di dirinya, Tika akan mengajak anak dan suaminya juga. 

"Masih sampai tadi malam. Rencananya akan berlanjut," kata Tika. 

Menurut Tika, sebelum mencoba ini dirinya tidak ada masalah tidur dan juga pernapasan. Baik dulu maupun sekarang, tidurnya tetap enak. "Ini sih murni pengin mencobanya," Tika menekankan. 

Ada pun yang ingin Tika 'kejar' setelah mencoba tidur dengan mulut diplester adalah bangun tidur lebih energetik.

"Bangunnya lebih segar, sehingga aku bisa beraktivitas tanpa lelah," ujarnya.