Sukses

Sehelai Rambut yang Tertancap di Kaki Sebabkan Pria Ini Kesakitan

Saat benda yang ada di telapak kakinya dicabut, ternyata itu adalah sehelai rambut

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria Brasil dilarikan ke ruang gawat darurat setelah merasakan sakit di tumit kanannya. Ternyata, penyebabnya adalah sebuah rambut yang tertanam di telapak kakinya

Saat diperiksa di rumah sakit, pria 35 tahun ini diketahui tidak pernah mengalami cedera kaki atau pergelangan. Dokter bahkan sempat tidak menyadari ada yang salah dengan kakinya.

Dokter kemudian meminta pria ini berjinjit dengan tumitnya. Saat rasa sakit pria ini muncul lagi, mereka mulai melihat ada yang aneh.

Dilansir dari Live Science pada Jumat (12/7/2019), pemeriksaan lensa pembesar memperlihatkan adanya sehelai rambut yang melekat pada kulit pria ini. Saat dicabut dengan pinset, panjangnya mencapai 0,4 inci atau 10 milimeter.

Setelah rambut itu dicabut, pria ini tidak lagi merasakan sakit di telapak kakinya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Kasus yang Langka

Dokter mendiagnosis pria ini dengan sebuah kondisi langka bernama cutaneous pili migrans, di mana batang atau potongan rambut tertanam di permukaan kulit.

Medical Journal Armed Forces India tahun 2016 melaporkan, dalam 60 tahun terakhir, jumlah kasus ini hanya ada 26.

Dalam temuan yang dimuat di The Journal of Emergency Medicine itu, para dokter mengungkapkan bahwa setelah menembus kulit, rambut ini berpindah dalam "pola merayap" akibat gerakan kaki pasien.

Dokter menyatakan, pola ini mirip dengan kondisi cutaneous larva migrans. Ini adalah sebuah kondisi kulit yang disebabkan oleh cacing tambang.

Meski begitu, apa yang dialami pria ini berbeda dengan ketika cacing tambang menembus kulit sehingga menyebabkan warna merah dan kulit terangkat. Rambut yang tertanam terlihat seperti benang hitam di bawah kulit.

Para penulis laporan mengemukakan asumsinya. Kemungkinan, pria ini menginjak batang rambut dengan kaki telanjang dan membuatnya tertanam dan merangsang ujung saraf di lapisan atas kulit.

"Dokter harus menyadari reaksi benda asing yang tidak biasa pada pasien dengan rasa tidak nyaman pada telapak kaki," kata para penulis dalam kesimpulannya.