Sukses

Gerakan Minum Air Bersama, Upaya Cegah Jemaah Haji Indonesia Dehidrasi

Dehidrasi atau kekurangan cairan masih jadi persoalan klasik tapi diabaikan oleh jemaah haji Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Saat mendarat di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz Madinah pada Sabtu, 13 Juli 2019 waktu setempat para jemaah haji Indonesia diajak petugas kesehatan haji untuk melakukan gerakan minum air bersama. Tujuannya untuk mengurangi lelah dan mencegah dehidrasi.

Tim Promotif Preventif (TPP) 2019 yang ditugaskan di sektor bandara untuk menyambut dan mengedukasi para jemaah haji Indonesia, menerapkan gerakan minum air bersama tersebut. Ajakan ini dilakukan di beberapa lokasi kedatangan jemaah yang baru mendarat di Bandara Madinah.

“Jemaah yang baru turun dari pesawat terlihat banyak kecapean. Jadi kami mengajak para jemaah waktu di ruang tunggu atau yang sudah naik bis, langsung kami ajak untuk minum air putih bareng,” ujar Dedi Setiawan, anggota TPP Panitia Penyelanggara Ibadah Haji (PPIH) Kesehatan 2019 dikutip dari rilis Kementerian Kesehatan.

Dehidrasi memang menjadi salah satu faktor yang membuat jemaah haji jatuh sakit atau bahkan meninggal. Lewat gerakan minum air bersama ini diharapkan bisa membuat sadar pentingnnya minum air.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Dehidrasi, Persoalan Klasik yang Kerap Diabaikan Jemaah Haji

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Eka Jusup Singka mengatakan gerakan minum air bersama memang baru diperkenalkan tahun ini. Gerakan ini mulai diperkenalkan dan dipraktikkan saat penyuluhan kesehatan di berbagai lokasi dan juga nanti saat puncak haji di wilayah Arafah, Muzdalifah dan Mina secara periodik.

“Gerakan minum air bersama kita upayakan nanti di Armina di jam 10, 12, 2 dan 4, itu kita minta semua jamaah rame-rame minum,” jelas Eka.

Persoalan kekurangan cairan ini masalah klasik yang kerap diabaikan para jemaah. Saat berkunjung ke beberapa kloter di Madinah, EKa masih banyak jemaah haji yang kurang banyak minum dan makan buah-buahan, padahal keduanya tersedia di hotel masing-masing atau mudah didapatkan.

“Saya lihat itu air banyak di kamar belum diminum sama sekali. Jadi saya buka dan saya minta mereka minum langsung,” terang Eka

“Kemudian juga saya lihat buah juga begitu, masih ada di kamar-kamar. Itu saya bilang tolong dipotong dan makan,” jelasnya lagi.