Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Semakin Tua, Gairah Seks Wanita Semakin Menurun

Sebuah studi terbaru mengungkap, kesenangan seksual menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini terutama berlaku bagi wanita.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi terbaru mengungkap, kesenangan dan gairah seksual menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini terutama berlaku bagi wanita.

Para peneliti dari North American Menopause Society (NAMS) melakukan survei terhadap 4.500 wanita usia post-menopause di Inggris mengenai kehidupan seks mereka. Studi ini mempelajari apa penyebab libido dan kepuasan seks wanita cenderung menurun ketika menopause dan setelahnya.

Studi tersebut mengungkap, kedekatan hubungan, kesehatan, serta faktor fisiologis ikut memengaruhi sesi hubungan intim dan kepuasan seksual pada wanita yang telah melewati masa menopause.

Alasan wanita semakin jarang berhubungan seks ketika usia semakin senja umumnya disebabkan oleh masalah medis, disfungsi seksual, serta gejala terkait menopause dan konsumsi obat dokter.

 

2 dari 3 halaman

Faktor lain

Selain itu, faktor lain yang turut memengaruhi rendahnya hasrat seks wanita adalah masalah dalam hubungan, dan pandangan mereka terhadap penuaan, melansir laman Dailystar.

"Tantangan terkait kesehatan seksual adalah hal yang umum dialami wanita ketika mereka menua, dan pasangan memiliki peran penting dalam aktivitas seksual serta kepuasan wanita. Masalah yang ikut memengaruhi adalah tidak adanya pasangan, disfungsi seksual pada pasangan, kondisi kesehatan pasangan yang buruk, serta masalah hubungan," jelas Dr Stephanie Faubion, direktur medis pada NAMS.

3 dari 3 halaman

Disfungsi seks pada wanita

Menyoal disfungsi seksual pada wanita, dr Faubion menyebut vagina kering serta nyeri saat berhubungan seks menjadi masalah terkait menopause yang kerap dialami wanita. "Hanya sedikit wanita yang mencari pengobatan terkait masalah ini, meskipun banyak diantara mereka yang mampu serta tersedianya terapi yang efektif," lanjutnya.

Studi yang dilakukan NAMS ini menunjukkan, hanya 3 persen dari partisipan yang menggambarkan kehidupan seks yang positif.