Liputan6.com, Jakarta Indonesia tidak pernah lepas dari kerentanan terhadap penyakit yang ditularkan oleh hewan ke manusia atau zoonosis. Salah satunya dikarenakan letak geografis.
"Indonesia ini negara tropis. Dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember, semua makhluk hidup bergerak aktif, beda dengan negara sub-tropis," kata Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada Health Liputan6.com, ditulis Senin (15/7/2019).
Baca Juga
Kondisi tersebut menyebabkan kuman dan virus terus aktif sepanjang tahun. Inilah yang membuat masyarakat menjadi lebih rentan terhadap penularan penyakit dari hewan ke manusia.
Advertisement
"Kita memang kaya akan sumber daya alam, makhluk hidupnya banyak. Tapi kita juga rentan karena mikroorganisme yang hidup terus sepanjang tahun," tambah Fadjar ditemui di Jakarta dalam konferensi pers pemutaran teater kampanye kesehatan hewan.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Tidak Akan Hilang
Stephen Rudgard, Perwakilan Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), mengatakan bahwa ancaman penyakit menular dari hewan ke manusia akan selalu ada.
Meski begitu, dia mengakui bahwa jumlahnya akan selalu menurun. Hal ini juga dikarenakan kerja keras dari pihak pemerintah melalui Kementerian Pertanian.
"Kalau mau jujur, tidak akan hilang sama sekali. Karena meskipun satu berkurang, virus yang lain dari luar akan masuk lagi ke Indonesia," kata Rudgard dalam kesempatan yang sama.
Di sini, pemerintah punya peran untuk melakukan edukasi pada masyarakat, mengawasi seluruh sistem, serta intervensi untuk mencegah penyakit menular dari hewan ke manusia menjadi mewabah.
Advertisement