Liputan6.com, Jakarta - Organisasi non-profit yang peduli pasien kanker anak Indonesia, Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI), selalu membekali para orangtua pasien dengan beragam ilmu. Tidak terkecuali mengenai nutrisi terbaik bagi buah hati.
Ketua YPKAI Steny Agustaf yang mengantongi banyak pengalaman dalam mendampingi pasien kanker anak mengatakan bahwa perubahan terbesar terjadi pada orangtua saat si Kecil didiagnosis dengan kondisi tersebut.
Baca Juga
Orangtua merupakan ujung tombak hidup anaknya. Menurut mantan penyiar ini, dengan membekali ayah atau ibu dengan ilmu mengenai nutrisi, mereka jadi bisa menyuguhkan makanan-makanan bernutrisi jempolan untuk anaknya yang kanker itu.
Advertisement
"Sehingga proses perawatan bisa berjalan dengan optimal," kata Steny seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 15 Juli 2019.
Â
Anak dengan Kanker Rentan Malanutrisi
Â
Anak, ditambahkan dokter spesialis anak, Cut Nurul Hafifah, rentan mengalami malanutrisi. Terlebih pada anak dengan penyakit tidak menular seperti kanker.
Cut, mengatakan, anak dengan penyakit kanker umumnya mengalami peningkatan kebutuhan energi dan protein akibat adanya berbagai komplikasi.
"Apabila masalah nutrisinya tidak ditangani dengan baik, anak dengan kanker dapat memiliki konsekuensi seperti stunting, peningkatan risiko komplikasi, menurunnya respons dan toleransi terhadap pengobatan, mudah kambuh, dan menurunnya tingkat kelangsungan hidup," ujarnya.
Â
Advertisement
Kebutuhan Nutrisi untuk Anak dengan Kanker
Lebih lanjut, dukungan nutrisi merupakan faktor penting dalam penatalaksanaan pasien penyakit tidak menular pada anak.
Peran status nutrisi tidak hanya untuk mencegah malanutrisi, tetapi juga berdampak baik pada respons terapi, kualitas hidup, hingga biaya pelayanan kesehatan.
Status gizi normal bahkan berhubungan dengan angka kesembuhan kanker lebih baik. Oleh sebab itu, Cut mengimbau agar para orangtua yang sedang merawat anaknya karena kanker bisa memahami hal ini.
"Pemberian asupan nutrisi yang sesuai kebutuhan anak dengan kanker harus diikuti pemantauan secara rutin ke fasilitas kesehatan, terutama bagi pasien anak dengan kanker yang masih dalam masa 1.000 hari pertama kehidupan," kata Cut.
"Apabila tidak ditangani dengan baik, anak akan terancam stunting, yaitu gangguan permanen pada fisik dan kognitif yang disebabkan malanutrisi kronis," Cut melanjutkan.
Cut mengingatkan bahwa tidak berarti kondisi kognitif anak dapat dinomorduakan walaupun memiliki penyakit tidak menular.Â