Liputan6.com, Jakarta Kehidupan seks yang baik bisa membantu para pasien Parkinson untuk hidup lebih berkualitas. Sebuah studi terbaru mengatakan hal tersebut.
Melansir Webmd pada Selasa (16/7/2019), sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di Italia dan Inggris melakukan analisis kebiasaan seksual dan perkembangan penyakit pada 355 pasien Parkinson.
Baca Juga
Mereka menemukan, pasien pria di tahap awal yang aktif secara seksual memang mengalami perkembangan penyakit yang lebih ringan. Selain itu, dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif, kehilangan keterampilan motorik serta gejala penyakit lainnya cenderung lebih tidak terlihat.
Advertisement
"Ini sejalan dengan data yang menunjukkan hubungan yang erat antara kesehatan seksual dan kesehatan umum, baik pada individu yang sehat dan pada pasien dengan penyakit kronis," kata ketua peneliti Dr. Marina Picillo, asisten profesor di Center for Neurodegenerative Diseases University of Salerno, Italia.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Hasil Terlihat Hanya pada Pria
Studi ini meneliti pasien yang berusia 57 tahun ketika pertama kali didiagnosis Parkinson. Selain pemeriksaan gejala dan kebiasaan sehari-hari, mereka juga ditanya tentang hubungan seksual yang dilakukannya selama setahun terahir.
Picillo dan rekan-rekannya menyatakan, pasien pria yang melakukan aktivitas seksual, memperlihatkan kehilangan motorik yang lebih ringan dan kualitas hidup yang lebih baik bagi mereka.
Sayangnya, ini tidak terlihat pada wanita. Kemungkinan, hal tersebut dikarenakan jumlah pria pada penelitian ini lebih besar.
"Hubungan antara kehidupan seksual aktif dan peningkatan gejala motorik dan non-motorik adalah penting," kata profesor neurologi, Adolfo Ramirez-Zamora dari University of Florida, Amerika Serikat menanggapi penelitian tersebut.
"Ini sejalan dengan konsep bahwa meningkatan fungsi seksual berarti meningkatkan kesenangan, komunikasi, dan kepuasan di antara pasangan, meningkatkan keintiman hubungan, dan mengurangi stres serta gejala Parkinson," kata Ramirez-Zamora menambahkan.
Penelitian yang dimuat di European Journal of Neurology ini sendiri didasarkan pada belum adanya pengobatan atau pencegahan yang tepat untuk Parkinson. Sehingga mereka berharap, aktif secara seksual bisa membantu.
Advertisement