Sukses

Bantuan Logistik Korban Gempa Halmahera Selatan

Mobiliasi bantuan logistik korban gempa Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Liputan6.com, Halmahera Selatan - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan helikopter Mi-8 untuk distribusi bantuan logistik gempa Halmahera Selatan, Maluku Utara. Bantuan yang dimobilisasi untuk penanganan pascagempa sebagai berikut:

1. Perlengkapan sekolah 130 Paket

2. Matras 30 lembar

3. Tikar 20 lembar

4. Sandang 75 paket

5. Paket perlengkapan keluarga 25 paket

6. Selimut 40 lembar

7. Tenda gulung 20 paket

8. Lauk pauk 204 paket

9. Makanan siap saji 114 paket

10. Makanan tambahan gizi 120 paket

11. Paket perlengkapan bayi 30 paket

12. Paket kebersihan keluarga 20 paket

13. Paket rekreasional 30 paket

14. Sarung dewasa 29 lembar

15. Karung 250 lembar

"Kami mengerahkan sumber daya, baik personel dan bantuan logistik untuk percepatan penanganan pasca gempa Halmahera Selatan berkekuatan Magnitudo 7,2," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo sesuai keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, Kamis (18/7/2019).

Pagi ini, Kepala BNPB Doni Monardo sedang menuju Ternate, yang selanjutnya menggunakan helikopter ke lokasi terdampak di Halmahera Selatan. Merespon kejadian gempa, pemerintah daerah setempat, BNPB, dan multi pihak terus melalukan upaya penanganan darurat bencana.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Kebutuhan Mendesak

Distribusi bantuan logistik kepada warga terdampak di Halmahera Selatan, kususnya ke wilayah desa yang belum terjangkau. BNPB memobilisasi bantuan logistik dan peralatan dari Ternate menuju Sofifi, lalu dilanjutkan ke Saketa.

Upaya penanganan selama masa tanggap darurat di bawah kendali pos komando. Adapun Tim Reaksi Cepat BNPB melaporkan adanya kendala di lapangan.

"Kendala yang dilaporkan berupa ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), akses dan jaringan komunikasi di beberapa desa, tenaga medis dan trauma healing, serta alat angkut distribusi bantuan," Agus melanjutkan.

Di sisi lain, kebutuhan mendesak selama keadaan darurat antara lain terpal, selimut, tikar, air minum, makanan siap saji, dan pakaian anak (kidsware) juga masih dibutuhkan.

3 dari 3 halaman

Kerusakan Berat

Guncangan gempa yang terjadi pada Minggu, 14 Juli 2019 sore itu dirasakan warga di beberapa wilayah. Gempa dengan kedalaman 10 km terukur dengan indikator Modified Mercalli Intensity (MMI) berskala II hingga V.

Indikator MMI adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Goncangan kuat sebesar V MMI di daerah Obi, III MMI di Labuha, II - III MMI di Manado dan Ambon, dan II MMI di wilayah Ternate, Namlea, Gorontalo, Raja Ampat, Sorong, dan Bolaang Mongondow.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Provinsi Maluku Utara hingga 17 Juli 2019 mencatat, sebanyak rumah rusak berat 1.061 unit, rusak sedang 1.412 unit.

Fasilitas umum rusak sebanyak 78 dan rusak ringan 39 unit. Kerusakan terbesar berada di Kecamatan Gane Barat Selatan dengan 542 unit, Kepulauan Joronga 287, Gane Barat 203, Gane Timur Selatan 116, Bacan Timur Tengah 72, Bacan Timur Selatan 8, dan Bacan Timur 2.