Sukses

Jemaah Haji Indonesia Rawan Terpisah dari Rombongan di Makkah

Tiba di Makkah, anggota jemaah haji asal Indonesia rawan terpisah dari rombongan.

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji asal Indonesia rawan terpisah dari rombongan saat tiba di Makkah untuk melaksanakan umrah di Masjidil Haram. Hal ini disebabkan jumlah jemaah haji di Makkah mendekati kedatangan gelombang dua.

Pergerakan jemaah haji dari Madinah pun semakin banyak. Sebagian besar jemaah haji asal Indonesia melaksanakan haji tamattu. Artinya, jemaah akan menyelenggarakan umrah wajib terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah haji.

Kejadian jemaah haji rawan terpisah dari rombongan dapat dialami meski jumlah jemaah per kloter telah dibagi berdasarkan rombongan-rombongan yang dipimpin oleh kepala rombongan.

"Tetap saja jumlahnya masih terbilang banyak. Sehingga jemaah haji rawan ada yang terpisah dari rombongan," kata Wakil Koordinator Tim Petugas Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH) Kementerian Agama RI, Mahesa Paranadipa sesuai keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (23/7/2019).

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tertinggal Rombongan karena Keletihan

Tim P3JH Kementerian Agama mencatat adanya peningkatan jumlah jemaah haji yang terpisah dari rombongannya.

“Dalam beberapa hari terakhir, rata-rata jemaah haji yang terpisah dari rombongan sebanyak 25 orang yang selanjutnya didampingi oleh Tim P3JH. Terpisahnya jemaah sebagian besar karena mereka keletihan saat tawaf atau sai, sehingga tertinggal dari rombongan," terang Mahesa yang saat ini bertugas di Makkah.

Di Masjidil Nabawi biasanya jemaah haji lupa untuk kembali ke pintu masuk atau ke arah hotel. Mahesa menyarankan, para jemaah haji Indonesia tidak melupakan hal-hal penting sebagai berikut:

1. Gelang identitas

2. Tanda pengenal lainnya

3. Kartu nomor bus salawat dan nomor hotel

4. Fotokopi visa.

"Jangan sungkan untuk bertanya ke petugas haji (soal hal-hal di atas). Namun, perhatikan tanda pengenal petugas haji untuk menghindari penipuan," saran Mahesa.