Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini hari-hari Purna Paskibraka Nasional 2014, Panji Arva Bomantara, diisi dengan latihan menerbangkan pesawat.
Cowok yang menjadi wakil dari provinsi Banten sebagai Paskibraka Nasional 2014 diterima sebagai pilot di sebuah maskapai penerbangan yang berpusat di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Advertisement
"Masih training, belum terbang beneran," kata Boma, begitu biasa dia disapa, kepada Diary Paskibraka Liputan6.com melalui aplikasi pesan singkat pada Selasa, 23 Juli 2019.
Baca Juga
Begitu lulus dari sekolah menengah atas (SMA), Boma yang memang bercita-cita menjadi seorang pilot langsung meninggalkan tanah air untuk sekolah pilot di Amerika Serikat (AS)
"Alhamdulillah orangtua bisa menyekolahkan saya di salah satu sekolah pilot di Amerika Serikat. Jadi, saya di sana sekitar 1,5 tahun," kata Boma. Dia berangkat ke Negara Uncle Sam pada akhir 2016, dan kembali ke Indonesia pada awal 2018.
Paskibraka Nasional untuk Membahagiakan Sang Ibu
Bila saat ini status sebagai 'Paskibraka Nasional' diharapkan bisa membawa sebagian anggotanya lolos menjadi taruna atau taruni di Akademi Militer (Akmil) dan Akademi Kepolisian (Akpol), tidak demikian dengan Boma pada saat itu.
"Dulu itu motivasi utama saya kenapa ingin mengejar menjadi Paskibraka Nasional, karena ibu saya," katanya.
"Waktu saya belum SMA, ibu selalu bilang saat nonton upacara 17-an di teve,'Tuh, Mas, keren banget kan paskibrakanya. Coba kalau kamu jadi kayak mereka'," Boma menambahkan.
Setelah berhasil mewujudkan mimpi ibunda tercinta, Boma bertekad untuk sungguh-sungguh menuntut ilmu di sekolah pilot.
Alumni SMA Negeri 2 Tangerang Selatan ini memilih Wayman Aviation sebagai tempat menempuh pendidikan jurusan yang dia inginkan.
"Ujian masuknya lewat perwakilan di Indonesia, namanya Winstar Aviation," ujarnya. Sejumlah tes harus dia ikuti, di antaranya tes TOEIC, kesehatan, dan simulator.
Advertisement
Memilih Sekolah Pilot di Amerika Serikat
Saat disinggung mengapa lebih memilih Amerika Serikat ketimbang Indonesia, Boma mengatakan bahwa biaya sekolah pilot di AS dan Indonesia relatif sama.
"Jadi, mending sekalian ke sana," katanya.
Alasan lainnya, menurut Boma karena di sana pengalaman terbangnya lebih banyak dibanding di Indonesia.
"Ya, karena di sana juga lebih banyak bandara daripada di Indonesia," Boma menjelaskan. Selama di sana, Boma bisa lima kali terbang dalam seminggu.
Pesan untuk Paskibraka Nasional 2019
Boma pun memberikan semangat buat seluruh anggota calon Paskibraka Nasional 2019 yang sudah terpilih.
Dia berpesan untuk menggunakan waktu pendidikan dan latihan dengan sebaik-baiknya. Ciptakan banyak kenangan, agar kelak bisa dikenang bersama-sama.
"Kalau saya kenangan sih banyak Kalau yang buruk dilupakan, kalau kenangan baik disimpan. Apalagi pada zaman saya, bisa seru-seruan bareng sama teman-teman di Jepang," katanya sambil tertawa.
Advertisement