Liputan6.com, Jakarta Ada banyak orang mengatakan bahwa masturbasi berbahaya jika dilakukan berlebihan. Yang lain menyatakan kegiatan tersebut bermanfaat secara psikologis dan medis.
Psikolog Inez Kristanti mengatakan bahwa ada banyak riset terkait masturbasi. Kebanyakan menyatakan aktivitas itu tidak secara langsung berakibat negatif, bahkan juga punya manfaat positif.
Baca Juga
"Karena kita bisa lebih mengenal diri kita sendiri, mengenal organ-organ seksualitas kita sendiri," kata Inez di Jakarta beberapa waktu yang lalu, ditulis Kamis (25/7/2019).
Advertisement
Yang menjadi masalah adalah apabila kita sudah mencapai tahap adiksi atau kecanduan. Inilah yang perlu diwaspadai oleh seseorang.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Jangan Sampai Adiksi
Inez mengatakan, ketika masturbasi membuat seseorang susah beraktivitas dengan baik, ini harus diwaspadai.
"Mau kerja harus masturbasi dulu, mau sekolah harus masturbasi dulu, itu kita perlu waspada terkait potensi masalah seperti itu," kata psikolog yang berpraktik di Klinik Angsa Merah ini.
Agar tidak kecanduan masturbasi, ada cara lain untuk mengalihkan hasrat seksual. Salah satunya berolahraga.
Advertisement
Olahraga untuk Alihkan Hasrat Seksual
Sebuah studi yang dilakukan baru-baru ini oleh Reckitt Benckiser menemukan, selain masturbasi, mayoritas remaja di Indonesia melakukan aktivitas fisik untuk mengalihkan gairah seks mereka yang sudah tidak tertahankan.
Dokter Helena Rahayu Wonoadi, Direktur CSR Reckitt Benckiser Indonesia mengungkapkan bahwa 60 persen remaja mengantisipasi hasrat seksual mereka dengan beraktivitas fisik atau olahraga.
"Dengan kata lain ini bagus. Bagaimana menyalurkan hasrat seksualnya dengan beraktivitas fisik dan berolahraga," kata Helena dalam pemaparannya di Jakarta beberapa waktu lalu.