Sukses

Anggota Paskibraka 2019 Tingkat Nasional Mulai Latihan PBB di Aspal

Latihan baris berbaris di lapangan rumput belum dilakukan calon anggota Paskibraka Nasional 2019

 

Liputan6.com, Jakarta - Peserta Diklat Paskibraka 2019 menjalani latihan pertamanya. Namun, latihan baris berbaris di lapangan rumput belum dilakukan. Saat ini, para calon masih melakukan penyesuaian awal dengan mempelajari ulang Peraturan Baris-Berbaris (PBB) di atas aspal.

Pembina Paskibraka Nasional 2019, Eka Imelda Novitasari atau biasa dipanggil Ophy menjelaskan, penyesuaian ini penting dilakukan untuk menyeragamkan pengertian peserta akan PBB.

"PBB itu adalah sebagai gerakan dasar yang nantinya akan mereka lakukan untuk melaksanakan tugas. Ini kan baru hari pertama, jadi baru diberikan teorinya dulu," ujar Ophy kepada Diary Paskibraka Liputan6.com di PP-PON Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (27/7/2019).

Ophy menjelaskan, biasanya setiap provinsi memiliki PBB yang berbeda dari satu sama lain. Karena itu, setiap calon Paskibraka Nasional 2019 yang terpilih harus mempelajari ulang PBB agar eksekusi mereka di Istana Negara, Jakarta nanti seragam.

Beberapa teori yang diajarkan adalah cara hadap kanan dan kiri yang benar, cara melangkah tegap, dan jalan di tempat. Selain itu, para peserta juga harus mengerti setiap instruksi dari pelatih dengan sigap dan tanpa ragu-ragu.

"Mungkin nanti setelah empat atau lima hari mereka baru turun ke lapangan, tapi yang lebih detailnya yang paham pelatih. Bagaimana melihat adik-adik sudah siap atau belum," ujarnya.

 

Saksikan Video Mengenai Paskibraka Nasional

2 dari 2 halaman

Berlatih Serius

 

Pantauan Diary Paskibraka Liputan6.com, para calon Paskibraka 2019 tingkat nasional sudah rapi berseragam latihan sejak pukul 07.00 WIB. Topi wajib latihan dan celana mereka berwarna merah, sedangkan baju berwarna putih.

Pelatih kerap memberikan instruksi yang pendek dan tegas, dan para peserta diharap dapat mengerti dengan cepat. Bila ada peserta yang salah melakukan instruksi, maka dia harus melakukan gerakan push-up sebagai hukumannya. Namun, pelatih tetap mengawasi dengan seksama agar kesehatan dari peserta juga terjaga.

Peserta pun diberikan waktu istirahat yang cukup. Makanan ringan serta air minum juga selalu tersedia. Biasanya, peserta akan diberikan waktu khusus untuk minum di tengah latihan.