Sukses

Menpora Masih Kaji Wacana Celana Panjang Paskibraka Putri 2019

Wacana calon Paskibraka Nasional 2019 putri bercelana panjang masih dalam kajian.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Imam Nahrawi menjelaskan wacana terkait seragam Paskibraka Nasional 2019 putri yang harus bercelana panjang. Imam mengaku hal tersebut masih dalam kajian.

Sebab, selama ini anggota Paskibraka putri, baik yang berjilbab maupun tidak, selalu mengenakan rok.

“Ya, tentu saya sebagai penanggung jawab sedang mengkaji lebih lanjut wacana yang sudah berkembang, dinamika yang sudah berkembang,” kata Imam saat menyambangi lokasi pendidikan dan pelatihan (Diklat) Paskibraka 2019 di PP-PON Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (30/7/2019).

Dia mengatakan, dirinya melibatkan semua pihak terkait untuk membicarakan penentuan seragam putri ini.

Dalam wacana itu disebutkan bahwa calon anggota Paskibraka Nasional 2019 putri yang berjilbab akan bercelana panjang. Sedangkan yang tidak berjilbab, pemilihan seragam antara rok atau celana panjang masih tentatif.

“Yang pasti kalau wacana kemarin yang berjilbab pakai celana panjang, yang tidak berjilbab rok. Saya kira itu sangat ideal, namun demikian kami beri waktu untuk mendiskusikan lebih lanjut karena kita harus menyesuaikan dengan peraturan, regulasi, kondisi, dan tentu mungkin harapan dari banyak pihak,” kata Menpora..

“Dan tentu pada saatnya saya harus mengambil keputusan agar suasana dukungan publik terhadap Paskibraka ini tentu lebih baik lagi,” Imam menekankan.

 

Saksikan Video Menarik Terkait Paskibraka Nasional

2 dari 2 halaman

Pastikan Kesehatan Calon Paskibraka 2019

Selain itu, Imam juga tetap memantau kesehatan para peserta Diklat Paskibraka 2019 selama mereka menjalani karantina di PP-PON Cibubur, Jakarta Timur.

“Kunjungan hari ini hanya ingin memastikan bahwa keadaan calon anggota paskibraka dalam keadaan sehat, nyaman, bergembira dan tetap terus mengikuti pelatihan dan pendidikan yang sudah dibimbing oleh para kakak-kakak pembina dan pelatih di sini,” kata Imam.

“Sebaiknya kita support mereka, kita dorong mereka karena mereka akan berada dalam situasi yang betul-betul menegangkan, dalam detik-detik yang emosional bagi seluruh warga bangsa Indonesia ini,” Imam mengakhiri.