Liputan6.com, Jakarta - Calon Paskibraka 2019 dari Papua, Denollati Nonce Kawa Pararem terlihat gugup tapi bersemangat. Sifatnya yang pemalu tidak lantas membuatnya sulit tersenyum.
Deno mengaku, dirinya masih kaget bisa sampai di Jakarta untuk menjalani pendidikan dan latihan (Diklat) Paskibraka Nasional 2019. Sebab, dia baru mulai belajar cara baris-berbaris pada bulan April tahun ini.
Baca Juga
“Sekolah kita tuh tidak ada Paskibraka. Jadi pas ditunjuk kita ikut seleksi tingkat provinsi, saya lolos mewakili sekolah,” cerita Denno kepada Diary Paskibraka Liputan6.com di PP-PON Cibubur, Jakarta Timur, Rabu 31 Juli 2019.
Advertisement
“Baru pas April itu mulainya latihan, cuma berapa bulan latihan. Keras sekali latihannya,” Denno melanjutkan.
Denno menuturkan, dia kagum dengan gedung-gedung tinggi yang ada di Jakarta. Selama ini, dia hanya sering melihat gunung tinggi. Namun di Jakarta, justru gedung-gedungnya yang menjulang bagai gunung.
Selain itu, Denno berharap dia juga bisa berfoto bersama dengan Jokowi usai melaksanakan tugas sebagai Paskibraka 2019 di Istana Negara, Jakarta pada 17 Agustus nanti.
“Target sih di pasukan 8, tapi kalau memang bukan kehendak pasukan 17 saja. Mau ketemu Presiden Jokowi,” ujar Denno.
“Teman-teman terus bilang kayak gini, Denno nanti salam buat Pak Jokowi. Bilanglah, kami bagaimana ini kan ke sana buat jalankan tugas dulu, nanti kalau sempat baru dibilang,” katanya sembari tertawa kecil.
Saksikan Video Menarik Terkait Paskibraka Nasional
Ingin Masuk Akpol
Deno mengaku, dia jadi terinspirasi untuk masuk Akademi Polisi (Akpol) karena melihat kegiatan Paskibraka 2019. Terutama, saat melihat kerennya pelatih dan pembina di sana.
“Cita-cita pertama tuh jadi pramugari, tapi pas ikut nasional sudah biar lulus nanti tes Akpol aja,” ujarnya dengan penuh semangat.
Selain itu, Deno menuturkan bahwa pengalamannya di Paskibraka 2019 juga tidak akan dia lupakan.
“Temannya beda-beda di sini, macam tidak satu otak gitu, kalau di Papua kan biasa main sama-sama. Di sini tuh orang-orangnya pendiam karena beda-beda toh, masing-masing orang beda-beda. Tapi mainnya juga ada seru-seru, tertawa-tertawa bareng,” kata Deno.
Advertisement
Kangen Pembina di Papua
Deno menambahkan, dia sangat kangen dengan pembinanya di Papua. Tetapi, kerinduan Deno ini sempat terobati karena adanya seorang pembina di Jakarta yang akrab dipanggil Bunda Nina.
“Kalau di sini pembinanya tuh senang sama Bunda Nina, kalau di sana (Papua) tuh kalau yang cewek ke Kak Febi, yang cowok ke Kak Jodi,” ungkapnya.
“Kangen sama Kak Jodi sama Kak Febi karena di sana tuh sering ngajarin Denno kalau berbaris harus senyum. Jadi minta dukungan doanya biar Denno bisa latihan lebih baik lagi,” dia mengakhiri.