Sukses

Nyamuk Terinfeksi Virus Otak Langka Mematikan Ditemukan di Florida

Nyamuk tersebut membawa virus otak langka yang bisa mematikan korbannya

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Orange County, Florida, Amerika Serikat merilis sebuah peringatan pada warga untuk waspada terhadap nyamuk yang terinfeksi virus otak langka, Eastern Equine Encephalitis Virus (EEEV).

Hal tersebut setelah dinas kesehatan setempat menemukan virus tersebut pada sekawanan ayam yang digunakan pemerintah daerah untuk memantau dan melacak penyakit menyular.

Melansir Science Alert pada Jumat (2/8/2019), EEEV adalah sebuah infeksi yang sangat langka. Penyakit itu cenderung menyebar di daerah terpencil, berawa, dan jauh dari penyakit manusia.

Laman Gizmodo melaporkan bahwa ketika korban digigit nyamuk dengan virus itu, mereka akan mengalami pembengkakan otak yang parah dan mematikan hanya dalam beberapa hari.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Infeksi Langka tapi Mematikan

Pemerintah setempat meminta warga di daerah tersebut mencegah populasi nyamuk berkembang. Mereka mengatakan, infeksi pada manusia bukan tidak mungkin terjadi.

"Risiko penularan ke manusia telah meningkat," tulis departemen kesehatan setempat seperti dikutip dari Huffington Post. Mereka menambahkan, pihaknya akan melakukan upaya pengawasan dan pencegahan penyakit dengan pengendalian nyamuk.

Infeksi virus ini sendiri terbilang sangat langka dan infeksi pada manusia bahkan lebih jarang. Meski begitu, para ilmuwan belum menemukan vaksin atau pengobatan untuk penyakit ini.

3 dari 3 halaman

Gangguan Mental Parah hingga Kematian

Di Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan hanya ada tiga kasus dilaporkan sekitar enam tahun terakhir. Namun, sekitar sepertiga dari semua pasien meninggal.

Sementara, mereka yang bertahan hidup harus mengalami kondisi mental dan fisik yang lumpuh. CDC menyatakan, beberapa masalah yang bisa terjadi adalah disfungsi otak, gangguan intelektual parah, gangguan kepribadian, kejang, kelumpuhah, hingga disfungsi saraf kranial.

Beberapa gejala yang muncul akibat infeksi virus tersebut adalah demam, sakit kepala, lekas marah, gelisah, kantuk, anoreksia, muntah, diare, sianosis, kejang-kejang, dan koma.