Liputan6.com, Jakarta - Perawakannya ramping dan tinggi. Wajahnya pun serius tapi manis. Dia adalah Calon Paskibraka Nasional 2019 dari Jawa Tengah, Salma El Mutafaqqiha Putri Achzaabi.
Salma menceritakan bahwa dirinya memiliki ambisi kuat untuk bisa menjadi pilot wanita TNI AU.
Baca Juga
“Akmil, AU. Amin. Mau jadi penerbang, amin,” ujar Salma kepada Diary Paskibraka Liputan6.com di PP-PON Cibubur, Jakarta Timur, Jumat 26 Juli 2019.
Advertisement
Ambisinya inilah yang membuatnya memilih kegiatan ekskul Paskibra di sekolahnya, SMA Pradita Dirgantara.
Salma mengatakan bahwa sekolahnya jugalah milik TNI AU yang berfokus agar murid-muridnya memiliki fisik dan mental yang kuat. Dia pun mampu mendapat program beasiswa 3 tahun yang ditawarkan oleh sekolah asrama tersebut.
“Asrama beasiswa, seragam dikasih semuanya. Cuma biaya hidupnya aja sih kayak peralatan pribadinya. Makan sudah ditanggung, buku juga,” katanya.
Selain itu, calon Paskibraka Nasional 2019 juga sudah bercita-cita menjadi anggota Paskibraka sejak masih kecil. Dia rajin menonton siaran upacara 17 Agustus di Istana Negara, Jakarta lewat televisi.
“Ya siapa sih yang gak mau (masuk Paskibraka) gitu kan, jadi dari kecil di dalam hati itu pengin sih suatu saat bisa ada di sana. Terus SMP ikut Paskib, SMA lanjutin juga, ikut seleksinya, dan alhamdullilah nasional,” kata Salma dengan serius.
“Padahal sebenarnya kalau misalnya saya tugas di kabupaten saja saya udah alhamdullilah. Ternyat rezekinya, alhamdullilah, nasional,” katanya.
Saksikan Video Menarik Terkait Paskibraka Nasional
Terbiasa dengan Kesibukan di Paskibraka 2019
Dia pun mengaku juga sudah terbiasa dengan padatnya kegiatan selama mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat) Paskibraka 2019. Sebab, sekolahnya mengharuskan setiap murid untuk menyibukkan diri dengan kegiatan tambahan.
“Setiap hari kita ekskul kan, kalau Senin aku ikutnya ansambel musik, mainnya biola. Terus Selasa aku basket, hari Rabu marching band. Emang tiap hari harus ekskul, kak. Terus aku ikut tahfidz tahsin Al-Qur’an, Jumat ikut Paskibra,” katanya.
Salma menambahkan, karena sekolahnya adalah asrama, dia juga sudah terbiasa dengan perbedaan yang ada pada teman-temannya di Paskibraka Nasional 2019.
“Jujur sudah biasa, soalnya di asrama kan juga 27 provinsi, jadi udah sama ya. Udah tahu misalnya kayak yang di Papua, kayak dipanggil pace mace itu aku sebelumnya udah tahu,” ujarnya.
Advertisement