Liputan6.com, Jakarta Marie Trainer baru pulang dari liburan di Karibia bersama suaminya. Ketika mereka tiba di rumah, anjing-anjing peliharaan wanita asal Ohio, Amerika Serikat ini memberi jilatan sebagai pelepas rindu hewan-hewan itu.
Namun, sehari setelah mereka pulang dan disambut oleh para anjing peliharaannya, Marie merasa tidak enak badan. Dia mual, pegal, dan demam sangat tinggi. Sang suami Matthew segera membawanya ke ruang gawat darurat.
Baca Juga
Brand Pakaian Dalam Israel Rilis Koleksi Terinspirasi Tentara Terluka di Gaza, Disindir Meningkatnya Anak-Anak Palestina yang Diamputasi
Klinik Inisiatif Yordania Tiba di Khan Yunis, Para Korban Amputasi Gaza Dipasangi Kaki Palsu
Menurunkan Kolesterol Secara Alami, Ini 7 Obat Tradisional yang Perlu Dicoba
Saat dirawat di Aultman Hospital, dokter mendiagnosis Marie terkena sepsis dan kondisinya semakin memburuk.
Advertisement
"Jika kita tidak melanjutkan dengan amputasi, itu akan menyebabkan kematiannya dengan cepat," kata putri tiri Marie, Gina Premier yang juga praktisi perawat di Aultman seperti dikutip dari New York Post pada Minggu (4/8/2019).
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Gangren yang Berkembang Cepat
Marie segera dimasukkan dalam tahap koma yang diinduksi secara medis. Gumpalan darah besar terbentuk dan membatasi aliran darahnya. Kondisi itu menyebabkan nekrosis dan gangren.
"Perkembangannya sangat cepat," kata Gina pada Fox. Mau tidak mau, tim medis pun mengamputasi tangan dan kakinya.
"Sangat sulit untuk tahu saat mereka pertama kali memberi tahu saya bahwa mereka harus memotong kaki dan tangan saya," kata Marie.
Advertisement
Bakteri dari Mulut Anjing
Para dokter curiga bahwa salah satu anjing Marie menginfeksi goresan kecil di tangan Marie dengan bakteri capnocytophaga. Mereka berpindah dari jilatan peliharaan wanita itu.
Bakteri tersebut merupakan bakteri yang umum ditemukan dalam mulut anjing dan kucing.
"Ini bisa ditularkan melalui gigitan atau terkadang hanya kontak dengan air liur," kata dokter Margaret Kobe.
Kobe mengatakan bahwa memang mereka bisa mendorong sistem kekebalan tubuh untuk menimbulkan kondisi yang cukup mengerikan. Meskipun begitu, dia menambahkan, bahwa biasanya masalah ekstrem seperti yang dialami Marie jarang terjadi.
Walau kehilangan tangan dan kaki karena jilatan anjing, Marie dan suaminya tidak ingin menyalahkan hewan-hewan kesayangan mereka tersebut.
Matthew mengatakan, keduanya masih mencintai anjing-anjing tersebut.