Liputan6.com, Jakarta Kemajuan layanan operasi kanker prostat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta sudah didukung visualisasi tiga dimensi (3D). Teknologi ini termasuk bagian dari prosedur operasi kanker prostat menggunakan teknik laparoskopi.
Ahli urologi Chaidir Arif Mochtar menerangkan, teknik laparoskopi dikombinasikan dengan visualisasi 3D adalah jenis prosedur operasi minimal invasif.
Advertisement
"Penggunaan 3D pada laparoskopi ini menghasilkan kualitas operasi kanker prostat yang lebih baik. Ada kacamata khusus juga saat melakukan prosedur ini," terang Chaidir saat konferensi pers di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta, ditulis Selasa (6/8/2019).
Adanya dukungan visualisasi 3D juga memberikan manfaat dalam proses pengangkatan kanker prostat. Operasi kanker prostat jadi lebih singkat.
"Hasil operasi kanker prostat maksimal dibandingkan laparoskopi standar (tanpa menggunakan visualisasi 3D) serta mempermudah pergerakan saat operasi," ujar Chaidir.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Lubang Sayatan Minim
Adanya visualisasi 3D dalam teknik laparoskopi memungkinkan sayatan pada pasien minim. Sebuah video visualisasi 3D sempat ditayangkan menunjukkan, target berupa titik-titik bisa diatur.
"Kita jadi bisa mengatur dan melihat dengan jelas area mana saja target operasi yang akan dilakukan. Jadi, penargetan enggak akan membuat area lain terpotong," jelas Chaidir.
Beberapa lubang sayatan dibuat untuk pengangkatan kelenjar prostat. Ini mempermudah operasi.
"Beda kalau open surgery (operasi terbuka), kesulitannya bisa saja uretra terpotong," kata dokter yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Fase penyembuhan laparoskopi visualisasi 3D ini bisa mencapai seminggu hingga 8 hari, tergantung dari kondisi pasien. Karena ada juga pasien yang setelah operasi mengalami gangguan kemih. Kondisi itu bisa sembuh dalam jangka waktu 1-3 bulan melalui rehabilitasi pemulihan.
Â
Advertisement
Biaya Operasi
Mengenai biaya operasi kanker prostat menggunakan visualisasi 3D ini, RSCM tidak menyebutkan lebih lanjut. Namun, Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti menyampaikan, harga di RSCM lebih terjangkau dibandingkan operasi di Singapura.
"Sampai saat ini, kami sedang merumuskan dan mempertimbahkan soal biaya operasi. Pastinya lebih mahal. Kalau dibandingkan dengan Singapura ya di sini lebih murah," ucap Lies.
Di sisi lain, Lies berharap pasien tidak perlu berobat ke luar negeri dengan adanya kemajuan operasi kanker prostat di RSCM. Biaya yang murah dan penanganan yang maju di RSCM dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap pasien kanker prostat.