Sukses

Demi Tampil Prima, Paskibraka Nasional 2019 dari Jatim Rela Puasa Nasi Goreng dan Cokelat

Calon Paskibraka Nasional 2019 dari Jawa Timur, Mochammad Devano Faris Estiawan rela diet sehat demi jaga kesehatannya.

Liputan6.com, Jakarta - Paskibraka 2019 dari Jawa Timur, Mochammad Devano Faris Estiawan, tidak menyangka dirinya bisa sampai di tingkat nasional. Dia pun bersyukur upayanya untuk menjaga pola hidup yang sehat berbuah manis.

Sebab, untuk bisa lolos sebagai Paskibraka Nasional 2019, Devano rela berpuasa makanan favoritnya, yaitu nasi goreng, es krim, dan cokelat.

“Makanan yang paling saya kangen itu nasi goreng Kota Batu. Saya kan mau menuju ke sini puasa nasi goreng, berarti selama hampir tiga bulanan enggak makan nasi goreng,” ujar Devano kepada Diary Paskibraka Liputan6.com di PP-PON Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu, 10 Juli 2019.

Cowok dengan tinggi badan 179 cm ini menjelaskan, minyak yang ada di nasi goreng tidaklah baik untuk kesehatan tubuhnya. Dia juga sudah berhenti minum air dingin guna menjaga kondisi pencernaannya selama menjalani Diklat Paskibraka Nasional 2019.

Selain itu, Devano juga rela berhenti mengonsumsi makanan manis. Padahal, makanan manis sebenarnya merupakan camilan favoritnya. Dia juga berhenti minum soda karena takut dengan efek sampingnya.

“Sudah tidak minum minuman yang bersoda. Karena saya lihat itu soda katanya bisa membuat pengeroposan di tulang,” katanya.

 

 

Saksikan Video Menarik Terkait Paskibraka Nasional

2 dari 3 halaman

Bertekad Kuat Masuk Akpol

Devano pun mengaku akan selalu taat dengan diet sehatnya ini. Karena, selain ingin sukses menjalani tugas sebagai Paskibraka Nasional 2019, dia juga ingin bisa masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Itulah mengapa dia harus menjaga kesehatan tubuhnya sejak sekarang.

Devano menegaskan, dia tidak akan lagi tergoda makan makanan tidak sehat.

“Siap, tidak! Takut. Nanti badannya kaget, tambah fisiknya drop, nanti jatuh sakit,” katanya dengan lantang dan serius.

Dia menjelaskan bahwa dirinya memang bertekad kuat untuk bisa masuk Akpol. Menurutnya, dengan menjadi polisi, dia bisa menjaga anak-anak di lingkungannya dari pengaruh tidak baik. Devano pun sudah mempersiapkan diri dengan sepenuh hati untuk bisa mendaftar di Akpol.

“Seperti menyiapkan fisik, mental, terus tes-tes yang akan diujikan. Pola hidupnya juga dijaga, pergaulan terutama harus tetap dijaga,” kata Devano.

“Kalau pergaulan saya jaga, misalnya ada teman yang ngajak aneh-aneh gitu harus saya hindari, terus enggak saya ikuti. Harus pintar-pintar memilih teman,” Devano menambahkan.

3 dari 3 halaman

Paling Kangen dengan Ibu

Devano menambahkan, saat ini dia paling merindukan orangtuanya, terutama sang ibu tercinta. Dia menjelaskan, ini adalah pertama kalinya terpisah jauh dari orangtuanya dan mengunjungi Jakarta.

“Saya sering kepikiran itu terutama waktu sudah siang-siang kalau latihannya capek sekali, terus waktu salat itu saya sering kebayang wajah orangtua,” katanya. 

Dia mengaku awalnya sempat merasa sangat lelah dengan kondisi latihan yang padat. Namun, rasa lelah itu terobati setiap kali dia ingat dengan pesan dari orangtuanya.

“Pesan orangtua, sesusah apapun, sepayah apapun diri kamu, lihat kanan-kiri kamu, sekeliling kamu. Kamu bisa berdiri di situ karena apa. Tetap semangat dan terus berdoa,” kata Devano.

Selain itu, Devano juga selalu ingat tujuan lain dirinya selama mengikuti Diklat Paskibraka Nasional 2019. Yakni untuk membalaskan dendam kakak perempuannya yang tidak bisa lolos ke nasional.

“Dulu kakak saya itu punya cita-cita jadi paskibraka, tapi berhubung tingginya kurang jadi dia gagal. Akhirnya saya balaskan dendam kakak saya di sini. Kakak sangat berterima kasih dan sangat mendukung, dan saya telah berhasil membalaskan dendamnya kakak saya dulu,” Devano mengakhiri.