Liputan6.com, Jakarta Seorang pria 72 tahun asal Inggris mengeluh sulit menelan, sakit tenggorokan, dan batuk berdarah. Setelah diperiksa ternyata keluhan itu muncul gara-gara gigi palsunya yang tersangkut di tenggorokan selama seminggu.
Sebelumnya, ia menjalani operasi untuk menghilangkan benjolan di dinding perutnya. Namun, ia tidak bisa menelan makanan padat sejak operasi.
Baca Juga
Pada awalnya, berdasarkan hasil rontgen, dokter mengira pria tersebut mengalami infeksi pernapasan. Mereka tidak menemukan masalah dengan tenggorokannya pada pemeriksaan awal. Dokter pun hanya memberikan antibiotik kepada pria tersebut seperti dilansir Prevention, Jumat (16/8/2019).
Advertisement
Dua hari kemudian, pria tersebut kembali ke UGD. Rasa sakit di tenggorokannya menjadi lebih buruk dan pria tersebut mengalami batuk berdarah. Suaranya pun serak dan ia tidak bisa menelan obat apa pun yang diberikan. Pria tersebut juga alami sesak napas terutama ketika berbaring.
Pria tersebut kemudian di rawat dan dokter melakukan tindakan untuk melihat tenggorokan dan kotak suaranya. Ternyata dokter malah menemukan benda berukuran setengah lingkaran yang terbentang di pita suaranya yang menyebabkan terjadinya pembengkakan.
Ketika dokter memberi tahu pria tersebut mengenai apa yang mereka lihat, ia mengaku bahwa giginya hilang selama operasi. Ini mendorong dokter untuk melakukan rontgen pada leher pasien, yang akhirnya mengungkap bahwa gigi palsu yang hilang sejumlah tiga butir tersangkut di tenggorokannya.
Operasi Pengambilan Gigi Palsu
Pria itu diduga menghirup gigi palsunya selama operasi. Ia pun menjalani operasi darurat untuk melepaskan gigi palsu tersebut.
Tak berhenti di situ, selama beberapa minggu berikutnya, ia kembali ke rumah sakit karena mengalami pendarahan di tenggorokan dan batuk darah. Dokter akhirnya menemukan bahwa pria tersebut terdapat pembuluh darah yang robek pada lehernya. Letaknya berada di daerah dekat gigi palsu tersebut ditemukan.
Gigi palsu yang tersangkut tersebut menyebabkan adanya kerusakan jaringan dan ia membutuhkan operasi darurat lainnya, ditambah dengan transfusi darah. Enam minggu kemudian, pria itu tampak sembuh dan tidak lagi kembali ke rumah sakit.
Kasus serupa juga dialami oleh lelaki berusia 50 tahun asal Turki, ia menelan gigi palsunya sebelum operasi. Dalam sebuah laporan tahun 1976 dalam jurnal Anesthesia & Analgesia, AS, seorang pasien di Austria meninggal setelah menelan gigi palsu ketika dokter meletakan tabung pernapasan pada tenggorokannya.
“Tidak ada pedoman nasional tentang bagaimana gigi palsu harus dikelola ketika operasi. Namun, kehadiran gigi palsu seharusnya jelas sebelum dan sesudah operasi,” ucap Dr. Harriet Cunniffe, seorang otolaryngologist di James Paget University Hospitals NHS Foundation Trust, AS.
Dalam kasus ini, hasil tes awal menunjukkan infeksi pernapasan, namun infeksi pernapasan tidak menimbulkan rasa sakit di tenggorokan dan kesulitan menelan. Harriet menambahkan, dokter seharusnya memeriksa lebih lanjut dan mempertimbangkan diagnosis lain.
Penulis: Diviya Agatha
Advertisement