Liputan6.com, Jakarta Model Amerika Serikat Chrissy Teigen memang terkenal dengan gaya hidup dan metode perawatan tubuh yang seringkali dianggap tidak biasa. Baru-baru ini, dia melakukan botoks ketiak.
Dalam sebuah unggahannya di Instagram beberapa waktu lalu, Chrissy Teigen sedang mendapatkan botoks yang diterapkan di ketiaknya.
Baca Juga
"Benar-benar hal terbaik yang pernah saya lakukan," tulisnya dalam keterangan di Instastories di akun Instagram pribadinya dikutip dari Prevention pada Jumat (16/8/2019).
Advertisement
Bukan tanpa alasan istri penyanyi John Legend itu melakukan botoks ketiak. Prosedur tersebut biasanya dilakukan untuk mencegah masalah keringat berlebihan atau hiperhidrosis.
"Saya bisa memakai kain sutra lagi tanpa rembes," tulis Teigen.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Kegunaan Botoks Ketiak untuk Cegah Keringat Berlebih
American Academy of Dermatology (AAD) menjelaskan bahwa orang-orang yang memiliki hiperhidrosis mengeluarkan keringat meski tubuh sedang tidak membutuhkan pendinginan.
Menurut para pakar di AAD, mereka yang memiliki masalah itu biasanya mengeluarkan keringat di beberapa area tubuh seperti telapak tangan, kaki, ketika, hingga kepala.
Gary Goldenberg, assistant clinical professor of dermatology Icahn School of Medicine Mount Sinai Hospital, New York, AS mengatakan bahwa botoks memang bisa memberikan perawatan bagi ketiak, serta area tubuh lain yang mengeluarkan keringat berlebih.
"Ini bekerja dengan menghalangi sinyal dari saraf Anda yang memberitahu kelenjar keringat untuk menghasilkan keringat," kata Goldenberg.
Sehingga, keringat tidak diproduksi di area itu dan tidak dikeluarkan.
Advertisement
Metode Alternatif Lainnya
Goldenberg mengatakan suntikan botoks tidak bertahan permanen. Umumnya, orang membutuhkan suntikan lagi setiap tiga hingga enam bulan.
Selain itu, ada cara lain untuk mengurangi keringat berlebihan dengan cara yang kurang invasif. Misalnya dengan antiperspirant.
"Antiperspirant tradisional bekerja dengan menghalangi keringat agar tidak mencapai permukaan kulit," kata Joshua Zeichner, kepala penelitian kosmetik dan dermatologi klinis di Mount Sinai Hospital.
"Botoks, di sisi lain, sebenarnya mengurangi jumlah keringat yang dihasilkan tubuh," kata Zeichner.