Liputan6.com, Jakarta Bermodalkan cara masak hasil pencarian di internet, seorang wanita Inggris nekad merebus telur dengan microwave. Hal ini malah membuatnya terancam buta setelah alat itu meledak.
Kepada Mirror, Bethany Rosser menceritakan bahwa saat itu dia sedang membuat sarapan sebelum bekerja. Saat itu, wanita 22 tahun itu mencari cara merebus telur dengan microwave dari internet.
Baca Juga
"Di sebuah halaman, dikatakan bahwa Anda bisa merebus telur dalam microwave selama menambahkan garam ke telur di dalam air, untuk mencegahnya pecah," kata Rosser seperti dikutip dari New York Post pada Senin (19/8/2019).
Advertisement
Setelah mengupas dua buah telur dan melakukan apa yang diinstruksikan internet, dia membiarkannya selama enam menit.
Rosser sempat mengeluarkannya untuk melihat apakah telur sudah matang sebelum dimasukkannya kembali Namun, saat dia mengintip ke dalam, microwave tiba-tiba meledak tepat di depan wajahnya.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Penglihatan Terancam Hilang, Kulit Rusak Permanen
Rosser segera dibahwa ke Queen Elizabeth Hospital Birmingham. Dia bisa merasakan kulitnya terbakar setelah berjam-jam, bahkan setelah mendapatkan perawatan.
"Rasanya seperti kulit saya sedang dikoyak, sangat mengerikan."
Perempuan asal Worchester itu juga diberitahu bahwa dokter kesulitan untuk memeriksa matanya karena kondisinya yang cukup parah. Sehingga, ada kemungkinan dia terancam kehilangan penglihatan. Belum lagi, bekas luka di kulitnya diprediksi permanen meski dia berharap itu masih bisa pulih kembali.
Rosser sendiri mengatakan bahwa apa yang dialaminya berbeda dengan kejadian yang juga pernah dialami sepupunya.
"Beruntung baginya, ledakan itu terjadi di microwave, bukan di wajahnya," kata Rosser seperti dikutip dari Metro. Selain itu, ada juga teman dari keluarganya yang telurnya pecah saat dia mengeluarkannya dari alat tersebut.
Yang pasti, kejadian itu membuatnya kapok merebus telur dengan microwave lagi.
"Saya tidak akan pernah merebus telur dalam microwave lagi dan saya harap tidak ada orang lain yang melakukannya."
Advertisement