Sukses

Kematian Akibat Kanker Tinggi, Menkes Nila Ingatkan CERDIK

Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat menjalankan perilaku CERDIK untuk mendeteksi serta mencegah kanker.

Liputan6.com, Jakarta Menilik data Globocan 2019, jumlah kasus baru kanker di Indonesia adalah 348.809 dengan estimasi kematian 207.201 jiwa. Terkait itu, Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat menjalankan perilaku CERDIK untuk mendeteksi serta mencegah kanker.

“Marilah kita budayakan tentang pentingnya pencegahan dan deteksi dini kanker dengan perilaku CERDIK untuk mencegah kanker," kata Nila pada Diskusi Terbuka Penanggulangan Penyakit Kanker yang digelar Senin (19/8/2019).

Penerapan CERDIK terdiri dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. Bila enam aspek ini dilakukan bisa memberikan manfaat baik bagi kesehatan. Bila pada saat mengecek kesehatan secara berkala ditemukan kanker, kemungkinan masih stadium dini sehingga persentase kesembuhan tinggi.

Saat ini, Kementerian Kesehatan memperkirakan sekitar 70 persen pasien kanker didiagnosis pada stadium lanjut . Itu sebabnya kematian akibat kanker di Indonesia tinggi seperti dikutip rilis Kementerian Kesehatan, Rabu (21/8/2019).

Keadaan ini disebabkan karena masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat terkait kanker, masih banyak penderita yang mencari perawatan tradisional dan alternatif, kurangnya perlindungan finansial, kurangnya pengetahuan tentang gejala umum dan tanda-tanda kanker di kalangan masyarakat.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pasien Kanker Terbanyak pada Pria dan Wanita

Kanker terbanyak pada wanita adalah kanker payudara dengan insidens sebanyak 42,1/100 ribu penduduk, diikuti oleh kanker leher rahim dengan insidens sebanyak 23,4/100 ribu penduduk.

“Sedangkan pada pria, kanker terbanyak adalah kanker paru dengan insidens sebanyak 12,4/100 ribu penduduk, diikuti oleh kanker kolorektal dengan insidens sebesar 12,1/100 ribu penduduk,” kata Nila.