Sukses

Pertama Kali, AS Ungkap Kasus Kematian Terkait Kebiasaan Mengisap Vape

Kasus yang terjadi di Illinois, Amerika Serikat itu diklaim sebagai kejadian pertama

Liputan6.com, Jakarta Untuk pertama kalinya, kasus kematian yang terkait dengan kebiasaan mengisap vape ditemukan. Kejadian tersebut terjadi di Illinois, Amerika Serikat.

"Dia dirawat di rumah sakit karena penyakit yang tidak dapat dijelaskan, setelah penggunaan vape atau rokok elektronik," kata dokter Jennifer Layden, kepala petugas medis dan ahli epidemiologi di Illinois seperti dikutip dari BBC pada Senin (26/8/2019).

Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Robert Redfield mengungkapkan keprihatiannya terkait kejadian tersebut. Ini merupakan pertama kalinya ada kasus kematian akibat penyakit paru-paru terkait penggunaan rokok elektronik.

"Kematian tragis di Illinois ini memperkuat risiko serius yang terkait dengan produk rokok elektrik," ujarnya.

Meski begitu, dikutip dari AP News, departemen kesehatan setempat menolak memberikan informasi lain yang terkait dengan korban, baik nama, usia, asal, hingga tanggal pasti kematian.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Gejala yang Muncul

CDC melaporkan bahwa setidaknya 193 orang di 22 negara bagian mengalami penyakit pernapasan parah setelah melakukan aktivitas tersebut. Namun, kasus ini sendiri masih dalam penyelidikan.

Mereka yang sakit adalah remaja serta orang dewasa yang menggunakan rokok elektronik atau alat vape lainnya.

"Dalam banyak kasus, pasien telah mengakui penggunaan produk yang mengandung THC baru-baru ini," kata Kepala Penyakit Tidak Menular CDC, Ireana Arias/

Para pasien memiliki gejala seperti batuk, sesak napas, kelelahan, serta beberapa kasus muntah dan diare. CDC menyatakan bahwa tidak ada bukti penyakit menular seperti virus atau bakteri yang ditemukan terkait dalam kejadian ini.