Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Ada Peluru Bersarang, Penis Tak Bisa Ereksi Normal

Pria ini sempat mengalami ereksi bengkok ke kiri akibat kerusakan pada bagian organ intimnya.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria 28 tahun di New York, Amerika Serikat mendapat tembakan di dekat penisnya. Dalam sebuah laporan kasus, para dokter menemukan adanya peluru yang bersarang di area intimnya tersebut.

Seperti dikutip dari News.com.au pada Senin (28/6/2019), pria ini datang ke rumah sakit dengan luka tembak di penisnya. Namun, dia tidak memberitahu bagaimana bisa bertahan dengan luka separah itu.

The Daily Mail melaporkan bahwa seorang dokter pernah melihat luka serupa. Dia mengungkapkan bahwa biasanya, tembakan di penis merupakan hukuman bagi mereka yang terkait dengan kejahatan.

Dalam publikasi di Urology Case Reports, para dokter mengatakan bahwa luka yang dialami pasien tersebut kemungkinan menjadi yang pertama di dunia. Selain itu, cedera pada korpus kavernosum penis kiri pria ini dilaporkan belum pernah tercatat sebelumnya.

"Kurang dari satu persen trauma pada penis masyarakat sipil sehingga memang trauma penis jarang terjadi.  Apalagi cedera penis akibat luka tembak," tulis para dokter.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat Ereksi Miring

Pria yang disembunyikan identitasnya ini dilaporkan melakukan operasi untuk menghentikan pendarahan serta melakukan perbaikan pada penisnya. Kemudian, dokter melakukan tes ereksi dan melihat bahwa organ intim pria ini sempat mengalami cacat melengkung ke kiri.

Dr Richard Viney, ahli urologi di Birmingham mengatakan pada Daily Mail bahwa kerusakan bagian korpora penis bisa mempengaruhi kemampuan seksual pasien.

"Ereksi yang miring sederhananya dikarenakan korpora kanan penuh tetapi korpora kiri tidak terisi karena kebocoran, menyebabkan kemiringan ke kiri," kata Viney yang tidak terlibat dalam kasus ini.

Namun, setelah enam minggu perawatan luka, akhirnya pasien bisa mencapai ereksi dengan normal. Selain itu, pria tersebut juga tidak mengalami disfungsi seksual akibat kejadian tersebut.

Para dokter mencatat bahwa luka tembak pada warga sipil biasanya berasal dari proyektil kecepatan rendah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.