Liputan6.com, Jakarta Francesca Sio awalnya didiagnosis mengalami konstipasi atau sembelit oleh dokter. Namun, kedua orangtuanya tidak tahu bahwa apa yang dialami gadis kecil mereka ternyata lebih dari itu.
Pada 2017 lalu, gadis tiga tahun ini awalnya mengalami demam dan sembelit. Kedua orangtuanya, John dan Lorraine membawa buah hati mereka ke rumah sakit.
Baca Juga
Kepada Daily Mail, mereka mengatakan bahwa berkali-kali dokter menyatakan bahwa Francesca hanya mengalami sembelit dan diberikan obat pencahar. Meski begitu, tidak ada yang tahu bahwa bocah Inggris itu mengembangkan tumor sebesar lima sentimeter dalam perutnya.
Advertisement
Dilansir dari New York Post pada Selasa (27/8/2019), gejala yang dialami balita itu memburuk. Tumor membuat darahnya menggumpal dan mengakibatkan jantungnya berhenti. Tak lama, kondisi tersebut membuatnya meninggal dunia.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Kemarahan Orangtua Terhadap Rumah Sakit
Yang membuat John marah, para dokter di Princess Royal University Hospital, Kent, Inggris mengatakan bahwa kematiannya adalah 'alami.' Hal tersebut membuat keduanya kecewa pada para tenaga medis yang menangani buah hatinya dulu.
"Kami percaya Francesca menunjukkan gejala yang dilihat oleh sejumlah dokter terlalu optimistis ketimbang waspada, ini berarti tes diagnostik penting tidak dilakukan," ujar sang ayah.
Padahal, jika tumor tersebut ditemukan lebih cepat, nyawa anak itu masih bisa berpotensi untuk diselamatkan.
Inilah yang membuat kedua orangtua Francesca membawa perkara ini ke pengadilan.
Dalam pernyataan resminya, rumah sakit mengatakan bahwa kejadian yang menimpa Francesca sangat jarang dan buruk. Mereka mengungkapkan bahwa ketika diperiksa di unit gawat darurat sekalipun, anak ini mengalami gejala sembelit.
Pihak rumah sakit menyatakan mereka sedang melakukan peninjauan serta pendapat dari pihak ketiga terhadap peluang yang hilang, serta perawatan yang mungkin menghasilkan kondisi berbeda.
Advertisement