Sukses

Gangguan Pencernaan Ini Bisa Muncul Bila Anak Tertekan

Kondisi tertekan yang dialami anak bisa memicu terjadinya gangguan pencernaan tertentu.

Liputan6.com, Jakarta Kondisi tertekan yang dialami anak ternyata bisa memicu gangguan pencernaan sindrom iritasi usus besar (Irritable Bowel Syndrome/IBS). IBS memang erat terkait psikis dan mental.

Dokter spesialis anak konsultan Ariani Dewi Widodo menyebut, anak yang bertengkar dengan teman maupun dibully di sekolah menjadi stressor, yang mengarah pada kejadian sindrom iritasi usus besar.

Stressor adalah situasi yang penuh dengan tekanan. Hal ini meningkatkan risiko penyakit yang dialami saat hal-hal tersebut benar-benar mengganggu kehidupan.

"Anak yang di-bully di sekolah, guru terlalu galak, dan anak merasa kesulitan belajar dan bergaul di sekolah termasuk stressor yang bisa munculkan gangguan pencernaan IBS," jelas Ariani dalam siaran Live Streaming Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jakarta pada Rabu (28/8/2019).

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pindah Rumah dan Sekolah

Situasi anak yang pindah rumah dan sekolah juga bisa menjadi stressor. Anak bisa saja merasa tertekan dan belum terbiasa atau beradaptasi dengan hal-hal baru di sekitarnya.

Gejala sindrom iritasi usus besar pada anak berupa sering sakit perut atau perut terasa tidak nyaman seminggu sekali selama minimal dua bulan. Orangtua perlu memerhatikan dengan teliti bila anak mengalami kondisi tersebut.

Sindrom ini memang menyebabkan sakit perut dan tidak nyaman tapi sebenarnya tidak ditemukan adanya kelainan pada usus besar maupun bagian lain pada sistem pencernaan.

"Biasanya gejala IBS akan berkurang bila faktor-faktor yang menyebabkan stressor pada anak berhasil ditangani," lanjut Ariani yang sehari-hari berpraktik di RS Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.