Liputan6.com, Jakarta - Berhubungan seks sebenarnya masih boleh dilakukan selama wanita sedang hamil. Namun, yang justru takut untuk melakukannya adalah sang suami.
Sebenarnya ada cara lain untuk memuaskan diri sang ibu hamil tanpa berhubungan intim, salah satunya dengan masturbasi. Wanita hamil juga pada umumnya aman melakukan masturbasi dan cara ini juga bisa meredakan stres.
Baca Juga
Namun, masturbasi sebaiknya dihindari pada kehamilan dengan komplikasi dan risiko kelahiran prematur.
Advertisement
Terdapat beberapa manfaat masturbasi ketika hamil, yaitu menurunkan tingkat stres, memperbaiki kualitas tidur, meredakan rasa tidak nyaman atau nyeri akibat hamil dan menghasilkan endorfin atau hormon bahagia.
Nah, berikut ini adalah kriteria kehamilan yang harus menghindari hubungan intim dan masturbasi:
Â
Risiko Masturbasi Saat Hamil
- Terdapat risiko keguguran.
- Terjadi perdaharan dari vagina.
- Cairan ketuban pecah atau merembes.
- Terdapat gangguan atau masalah pada plasenta (plasenta previa).
- Kemungkinan risiko lahir prematur.
- Infeksi rahim.
- Riwayat kelahiran prematur.
Pada umumnya, orgasme dari hubungan intim atau masturbasi tidak akan memberikan risiko pada kehamilan.
Kontraksi rahim akibat orgasme yang terjadi hanyalah sebentar. Sperma pun juga dapat menstimulasi kontraksi rahim.
Itu sebabnya untuk wanita hamil yang sehat dan normal, hubungan seksual dan orgasme tidak masalah.
Pada dasarnya, masturbasi saat hamil aman dilakukan, asalkan tidak ada komplikasi pada kehamilan. Jadi, jangan malu untuk mengajak pasangan Anda bercinta ketika Anda sedang hamil.
Penulis :Â dr. Adeline Jaclyn / Klik Dokter
Advertisement