Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Pilih Masturbasi Ketimbang Bercinta Saat Hamil, Aman atau Malah Berisiko?

Risiko melakukan masturbasi di saat hamil

Liputan6.com, Jakarta - Berhubungan seks sebenarnya masih boleh dilakukan selama wanita sedang hamil. Namun, yang justru takut untuk melakukannya adalah sang suami.

Sebenarnya ada cara lain untuk memuaskan diri sang ibu hamil tanpa berhubungan intim, salah satunya dengan masturbasi. Wanita hamil juga pada umumnya aman melakukan masturbasi dan cara ini juga bisa meredakan stres.

Namun, masturbasi sebaiknya dihindari pada kehamilan dengan komplikasi dan risiko kelahiran prematur.

Terdapat beberapa manfaat masturbasi ketika hamil, yaitu menurunkan tingkat stres, memperbaiki kualitas tidur, meredakan rasa tidak nyaman atau nyeri akibat hamil dan menghasilkan endorfin atau hormon bahagia.

Nah, berikut ini adalah kriteria kehamilan yang harus menghindari hubungan intim dan masturbasi:

 

2 dari 2 halaman

Risiko Masturbasi Saat Hamil

  1. Terdapat risiko keguguran.
  2. Terjadi perdaharan dari vagina.
  3. Cairan ketuban pecah atau merembes.
  4. Terdapat gangguan atau masalah pada plasenta (plasenta previa).
  5. Kemungkinan risiko lahir prematur.
  6. Infeksi rahim.
  7. Riwayat kelahiran prematur.

Pada umumnya, orgasme dari hubungan intim atau masturbasi tidak akan memberikan risiko pada kehamilan.

Kontraksi rahim akibat orgasme yang terjadi hanyalah sebentar. Sperma pun juga dapat menstimulasi kontraksi rahim.

Itu sebabnya untuk wanita hamil yang sehat dan normal, hubungan seksual dan orgasme tidak masalah.

Pada dasarnya, masturbasi saat hamil aman dilakukan, asalkan tidak ada komplikasi pada kehamilan. Jadi, jangan malu untuk mengajak pasangan Anda bercinta ketika Anda sedang hamil.

Penulis : dr. Adeline Jaclyn / Klik Dokter