Liputan6.com, Jakarta - Mendengar anjing yang menyalak karena sakit atau sedang sedih tentunya menyakitkan. Tidak jarang seorang pemilik anjing menaruh empati.
Menurut jurnal penelitian Royal Society Open Science, pemilik atau “orangtua” sang peliharaan menganggap bahwa suara anjing merintih mengoyak hati, bagai mendengar suara bayi menangis.
Baca Juga
"Kepemilikkan hewan diasosiasikan dengan sensitivitas yang lebih tinggi terhadap teriakan penderitaan peliharaan dan bisa menjadi alasan kita rela mengeluarkan banyak waktu dan sumber demi teman domestik kita,” kata penulis studi Christine Parsons, seorang professor di Interacting Minds Centre at the Department of Clinical medicine, Aarhus University, Denmark, di acara press release tentang penelitian tersebut.
Advertisement
“Hal tersebut juga dapat menjelaskan mengapa kita menganggap berinteraksi dengan hewan sebagai hal yang menyenangkan. Serta terkena dampak bentuk komunikasi positif seperti mendengkur dan negatif seperti rengekkan," Christine menambahkan.
Dilansir dari situs Bustle pada Minggu, 1 September 2019, penelitian tersebut melibatkan 500 orang dewasa muda yang mendengarkan suara rengekkan anjing, kucing mengeong, dan suara tangisan bayi.
Didengarkan Suara Anjing
Secara keseluruhan, orang yang memiliki hewan peliharaan cenderung lebih terbawa emosi saat mendengar suara anjing merintih dibandingkan suara kucing. Hal tersebut dikemungkinkan karena kucing memiliki sikap yang lebih mandiri dibandingkan anjing dan manusia, serta suara mereka tidak selalu mengindikasikan penderitaan.
Semua partisipan studi tersebut, baik yang memiliki peliharaan atau tidak, lebih terpengaruh oleh suara tangisan anjing disbanding kucing. Serta orang yang memelihara anak anjing berpendapat bahwa suara rintihan anjing sesedih suara tangisan bayi.
“Hasil riset menunjukkan bahwa anjing, lebih efektif dibanding kucing, dalam mengekspresikan penderitaan mereka kepada manusia dan pemilik hewan peliharaan lebih terhubung secara emosional terhadap suara-suara tersebut. Untuk suara yang membutuhkan respon kita, anjing sepenuhnya bergantung pada majikannya untuk makanan dan pemeliharaan. Tidak heran kita berpikir bahwa suara tersebut menarik secara emosional,” kata Parsons.
Advertisement
Mendengar Suara Anjing Merintih
Anda mungkin akan merasakan keterkaitan saat mendengar suara kawan berbulu Anda yang sedang mengalami kesulitan. Mendengarkan suara anjing milik orang lain yang merintih tanpa bisa Anda bantu sedikitpun tentunya menyedihkan.
Akan muncul keinginan untuk bisa membantu, walau sedikit saja. Ketergantungan anjing kepada pemiliknya sama seperti bayi terhadap orangtuanya. Rasa bergantung itu pula yang membangun ikatan batin kuat antara anjing dan majikkannya.
“Perbedaan ketergantungan ini dalam hewan dapat menjelaskan mengapa suara rintihan anjing dinilai lebih negatif dibanding suara kucing oleh orang dewasa, khususnya pemilik kucing. Anjing bisa saja memiliki cara untuk mengomunikasikan rasa ketidaknyamanan secara lebih efektif dibanding kucing,” kata Katherine Young, dosen King's College London dan penulis senior dalam penelitian tersebut.
Penelitian tersebut juga mengutip riset terdahulu dalam menemukan bahwa orang-orang dengan ikatan emosional yang kuat lebih mampu mengidentifikasikan tanda ketidaknyamanan pada bayi.
Para peneliti mencatat bahwa hal tersebut juga berlaku pada suara hewan. Dalam riset terbaru, orang dewasa yang diidentifikasikan memiliki hubungan yang kuat dapat terkena dampak yang lebih kuat dari suara kesakitan kucing dibanding orang lain.
Riset ini juga menghilangkan stereotip terhadap pemilik kucing atau disebut juga cat lady, dan mengatakan bahwa memilih kucing daripada anjing tidak memiliki korelasi apapun dengan kegelisahan, depresi ataupun kesulitan menjaga hubungan dengan sesame manusia.
Faktanya, pemilik kucing bisa tampil sesensitif dan berbelas kasihan kepada hewan serta manusia dengan setara.
Penulis : Selma Shizumi