Liputan6.com, Florida Seorang pria asal Florida, Amerika Serikat menjalani tiga kali operasi untuk mengangkat 25 persen kulit/ Hal ini dilakukan demi berjuang melawan infeksi bakteri pemakan daging. David Ireland didiagnosis menderita necrotizing fasciitis, yang disebabkan bakteri Streptococcus grup A.
Akibat infeksi bakteri pemakan daging, ia kini dalam kondisi kritis di rumah sakit di Florida, menurut GoFundMe yang dipublikasikan saudaranya.
Advertisement
Necrotizing fasciitis mengacu pada kematian jaringan di bawah kulit yang mengelilingi otot, saraf, lemak, dan pembuluh darah. Lebih dari satu jenis bakteri dapat memakan kulit.
Mengutip CNN, Senin (2/9/2019), para ahli kesehatan masyarakat meyakini, bakteri Strep grup A adalah penyebab paling umum dari infeksi bakteri pemakan daging.
Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, sekitar 11.000 hingga 13.000 kasus infeksi bakteri pemakan daging terjadi setiap tahun di Amerika Serikat. Sebanyak 1.600 orang meninggal karena beberapa infeksi tersebut meski tidak semua kasus berupa necrotizing fasciitis.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Tanda Harapan
Hingga saat ini, tidak jelas bagaimana David tertular infeksi. Bakteri pemakan daging biasanya memasuki tubuh melalui luka di kulit, termasuk luka dan goresan, luka bakar, gigitan serangga, luka tusukan, bahkan luka bedah.
Beberapa orang bisa mendapatkan necrotizing fasciitis setelah cedera yang tidak merusak kulit (trauma tumpul).
Akibat infeksi ini, organ tubuh Daniel ada yang gagal berfungsi. Ginjal David telah gagal berfungsi.
Meskipun begitu tekanan darah dan kadar asam dari hatinya mulai normal."Ini menunjukkan tanda harapan pemulihan," tulis saudaranya, Daniel Ireland pada Minggu (25/8/2019).
Pada Minggu tersebut, David masih dalam kondisi yang mengancam jiwa. Dokter juga akan memeriksa David untuk infeksi lainnya. Jika perlu, mengeluarkan lebih banyak kulit yang terinfeksi bakteri pemakan daging.
Advertisement
Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
Gejala awal necrotizing fasciitis meliputi area merah atau bengkak pada kulit yang menyebar dengan cepat. Penderita akan merasakan sakit parah dan demam. Gejala selanjutnya termasuk borok, lepuh, flek hitam pada kulit, perubahan warna kulit, nanah, pusing, kelelahan, serta diare atau mual.
CDC mencatat, pemberian antibiotik dan pembedahan biasanya pertahanan pertama dalam kasus necrotizing fasciitis. Penyakit dapat menyebar begitu cepat. Bukan hal yang aneh bagi pasien untuk menjalani beberapa operasi.
Necrotizing dapat menyebabkan sepsis, syok, dan kegagalan organ. Hingga satu dari tiga orang sakit karena meninggal akibat infeksi, menurut CDC.
Siapa pun dapat mengalami necrotizing fasciitis. Sebagian besar pasien yang terkena bakteri itu memiliki masalah kesehatan lain, misal diabetes, penyakit ginjal, dan kanker yang menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Dari laporan CDC, perawatan luka yang tepat adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi kulit akibat bakteri. Penting untuk membersihkan luka dan luka kecil yang merusak kulit dengan sabun dan air. Selalu bersihkan dan tutupi luka terbuka dengan perban kering sampai sembuh. Kunjungi dokter bila ada luka tusukan dan luka dalam atau serius lainnya.
Departemen Kesehatan Florida juga menyarankan, orang yang punya penyakit hati kronis, ginjal, dan sistem kekebalan yang melemah harus mengenakan perlindungan kaki yang tepat. Ini untuk mencegah luka dan cedera yang disebabkan oleh batu dan kerang di pantai, yang mana bakteri pemakan daging dapat masuk ke dalan tubuh.