Liputan6.com, Jakarta Asupan serat yang cukup pada anak punya manfaat besar bagi sistem pencernaan. Salah satu keuntungannya, frekuensi buang air besar (BAB) anak menjadi lebih teratur.
"Serat punya banyak fungsi, salah satunya menstimulasi pergerakan usus sehingga mampu mempertahankan frekuensi buang air besar lebih teratur dan konsistensi tinja yang lunak," tutur konsultan gastrohepatologi anak Frieda Handayani kepada Health Liputan6.com melalui keterangan tertulis, ditulis Jumat (6/9/2019).
Advertisement
Serat termasuk bagian dari karbohidrat yang tidak mudah dicerna dan diserap oleh tubuh karena tahan terhadap enzim-enzim pencernaan. Berdasarkan jenisnya, serat dibagi menjadi dua, yaitu soluble fiber (serat yang larut dengan air) dan insoluble fiber (serat yang tidak larut dalam air).
Beberapa jenis serat, seperti FOS dan GOS juga terbukti mendukung bakteri baik dalam saluran pencernaan. Asupan serat yang cukup ditambah gizi seimbang ikut membantu mengurangi risiko hipertensi, diabetes dan obesitas pada saat anak tumbuh dewasa.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Buah dan Sayur
Frieda menjelaskan, penting menjaga kesehatan pencernaan anak. Ini karena pencernaan merupakan “otak kedua” yang tidak hanya memengaruhi proses pencernaan tetapi juga metabolisme tubuh.
"Pencernaan juga memengaruhi mood atau emosi seseorang. Asupan serat yang cukup dapat membantu proses pencernaan yang baik," Frieda menambahkan.
Kecukupan serat dari buah dan sayur akan membuat nutrisi yang masuk ke tubuh mudah diserap dan diproses untuk mendukung tumbuh kembang anak. Salah satu tanda pencernaan yang sehat bisa dilihat dari pola BAB yang teratur.
Berdasarkan angka kecukupan asupan serat dari Kementerian Kesehatan (2013), anak usia 1-3 tahun direkomendasikan mendapatkan 16 gram serat per harinya. Dalam bentuk makanan, 16 gram serat setara dengan 2 kg wortel rebus atau 1 kilogram pepaya.
Advertisement