Liputan6.com, Jakarta - Anak bisa juga mengalami stres dan tekanan karena keadaan yang terjadi, yang membuat dia rentan terkena depresi. Misalnya, karena perceraian orangtua, kematian saudara, kakek atau neneknya, masuk ke lingkungan baru atau mengalami perundungan (bully).
Dunia yang menyenangkan dan ceria identik dengan anak-anak. Mereka selalu ingin bermain apapun kondisinya. Meski demikian bukan berarti anak tak bisa merasakan emosi negatif yang berasal dari sekelilingnya. Yang pada akhirnya membuatnya jadi depresi.
Baca Juga
Salah satu tanda jelas saat anak stres adalah perubahan sikap dan temperamen. Anak jadi lebih mudah terpancing emosinya dan terlihat gelisah. Saat ditanya, mereka tak bisa menjelaskan sikap buruknya.
Advertisement
Â
Penyebab Anak Depresi
Anak belum bisa mengungkapkan perasaannya. Hal ini karena anak belum bisa mendeskripsikan emosinya dengan baik. Tanda lainnya adalah anak kerap mengeluhkan sakit perut dan sakit kepala. Saat diperiksa dokter tak ada masalah apapun
Biasanya dokter akan menangkap 'sinyal' stres dan membicarakan hal ini dengan orangtua. Anak juga kerap bermimpi buruk, sulit tidur, kehilangan nafsu makan, menarik diri atau tak mau sekolah.
Cobalah lebih peka terhadap perubahan sikap anak. Jika dirasa sangat berbeda, tak ada salahnya untuk mengajak si kecil berkonsultasi dengan psikolog anak untuk mencari tahu penyebab dan mendapat solusi yang tepat.
Penulis : Muthia Nugraheni / Dream.co.id
Advertisement