Liputan6.com, Jakarta Kecanduan seks, wanita 30 tahun asal Sheffield, Inggris pernah menghabiskan hari-harinya bercinta dengan orang asing dan keluar masuk klub seks. Setiap minggu, Laurie Jade Woodruff mencari pria yang bersedia memuaskan hasratnya.
Laurie mengaku kehilangan keperawanan saat usia 12. Meski usianya belum benar-benar pas untuk dianggap remaja, obsesi Laurie pada seks telah jelas. Dia juga punya kekasih.
Baca Juga
Suporter Jepang Bersih-Bersih di Stadion GBK Usai Pertandingan, Warganet: Dari Sini Aja Kalah
Selvi Ananda Tampil Memesona Hadiri Bazar Amal, Skincare Nyeleneh yang Dibocorkan Gibran Rakabuming Kembali Diungkit
Bahaya Khawarij dalam Pandangan Gus Baha, Pesan untuk Menjauhi Pemahaman Sempit yang Anggap Wanita Sumber Fitnah
"Aku masih di bawah umur sehingga perilaku itu salah. Tapi aku paham bahwa ketertarikanku pada seks sangat tinggi sejak usia dini. Aku menyukai laki-laki dan perempuan (suatu tanda yang umumnya dimiliki mereka yang kecanduan seks) dan tak sabar untuk segera berkencan," tutur Laurie pada The Sun.
Advertisement
Kecanduan seks Laurie semakin berkembang ketika menginjak usia 20-an. Dia menghabiskan malam di klub seks dan bercinta dengan enam orang dalam waktu bersamaan. Laurie merasa pengalaman itu begitu menegangkan sekaligus menenangkan. Tapi pengaruh itu tak bertahan lama.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Berkencan dengan Orang Asing
Untuk memuaskan hasratnya akan keintiman, Laurie mulai bertemu orang asing, salah satunya melalui media sosial Instagram. Biasanya Laurie kemudian mengundang orang itu ke rumahnya untuk bercinta.
Selama menjalani hidup sebagai pecandu seks, Laurie memperkirakan telah bercinta dengan 100 hingga 200 orang. Namun kecanduan itu menghalanginya dari menemukan cinta. Hubungannya dengan sang kekasih memburuk.
Laurie berusaha agar hubungan cintanya dengan pria yang kemudian jadi ayah dari anaknya tetap berjalan baik. Tapi mereka kerap berseteru soal seks. Melansir laman Daily Star, dalam upayanya itu, Laurie malah berubah menjadi pribadi yang cenderung mendominasi pria dan terbawa pada kecanduan lainnya.
Dia merasa tak berdaya menghadapi kecanduan seks dan menyadari berada dalam situasi yang berbahaya. Dua dari beberapa pria yang berkencan dengannya mulai menguntitnya setelah mendapat tanggapan yang keliru.
Advertisement
Mencari bantuan
Setelah putra pertamanya lahir, Laurie tahu harus membuat perubahan serius dalam hidupnya. Dia merasa harus mengarahkan semua energinya pada sang putra, Henry.
Laurie sadar bahwa kecanduannya akan seks hanya mengalihkan fokusnya dari Henry. "Ada anakku di hadapanku, tapi aku terlalu sibuk berkirim pesan dengan para pria karena terobsesi pada seks ketimbang memprioritaskan bayiku," ucap Laurie.
Laurie kemudian memutuskan mencari pertolongan. Dia menjalani tes di situs Sex and Love Addicts Anonymous (SAA) lalu mendaftarkan diri pada program 12 langkah mengatasi kecanduan. Di sana, dia mendapat dukungan dari rekan-rekan pecandu serta para ahli. Dia juga rajin menghadiri pertemuan rutin.
Dalam proses pemulihannya, Laurie mendapat inspirasi untuk menuliskan pengalamannya menjadi sebuah buku. Hal itu rupanya sangat membantu dan kini Laurie berhasil menjalani hidup selibat selama 4 bulan. Suatu prestasi mengingat dahulu dia tak mampu hidup 2 minggu tanpa seks sama sekali.
"Aku tak lagi merasa putus asa. Sekarang aku menjalani meditasi dan tak selalu mengecek ponsel untuk berkencan. Henry adalah fokusku sekarang," tutupnya.