Sukses

Semasa Hidup, BJ Habibie Dukung Pemberian ASI dan Semangat Berantas Katarak

Tak banyak yang tahu bahwa BJ Habibie semasa hidup juga aktif memberikan dukungan pemberian ASI dan berantas katarak.

Liputan6.com, Jakarta Selain mendedikasikan hidup di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, BJ Habibie juga peduli di bidang kesehatan. Salah satunya mengenai pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) untuk anak.

Menurut BJ Habibie, pemberian ASI merupakan sebuah proses transfer data intelegensi dari ibu ke anak. Selama menyusui, kata Habibie, bayi yang baru lahir perlu dirangsang sejak awal dengan kasih sayang, ikatan batin, dan pola asuh-asih-asah terbaik, yaitu melalui proses menyusui.

"Menyusui sebagai budaya yang mengantarkan anak manusia tumbuh dan berkembang lebih baik," kata BJ Habibie saat berbicara dalam "Breastfeeding Is a Relationship" untuk memperingati Pekan ASI Sedunia 2016 pada Sabtu, 6 Agustus 2016.

Bapak dua anak ini juga menceritakan pengalamannya saat dulu sang istri Ainun menyusui. Sebagai bapak, tugasnya melakukan hal-hal di luar menyusui.

“Dulu waktu Ainun sedang menyusui, saya bantu dia meringankan beban pekerjaan rumah tangga, seperti membereskan rumah, atau mengganti popok Ilham (anaknya),” kata BJ Habibie.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Berantas Katarak

Selain itu, BJ Habibie juga peduli di bidang kesehatan mata seperti yang dilakukan Ainun semasa hidup. Salah satu upaya yang dia lakukan adalah membantu melakukan operasi katarak.

Di Mei 2016, Habibie bersama perusahaan Polux Habibie International bekerja sama dengan Klinik Mata Hasri Ainun Habibie dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia akan memberikan 10.000 operasi katarak gratis bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses kesehatan.

"Paling tidak, CSR ini bisa membuka (rezeki), insya Allah at least 10.000 orang, apalagi jika yang terkena kepala rumah tangga. Sehingga ia bisa kembali mandiri dan turut aktif membangun negeri," tutur Habibie.

Habibie sendiri menceritakan pengalamannya melihat bagaimana perubahan hidup seorang guru dari yang tidak bisa melihat karena katarak kemudian bisa kembali jelas melihat. Usai operasi katarak, guru tersebut dunianya kembali termasuk aktif mengajar.

"Dia kembali bisa mengajar, dia kembali bisa melakukan sesuatu yang penting dalam pembangunan negeri ini," kata Habibie penuh semangat di Perpustakaan Habibie dan Ainun, Jakarta pada 3 Mei 2016.

Di kesempatan itu juga diketahui bahwa Habibie sudah terdaftar sebagai pendonor mata.