Liputan6.com, Jakarta Selain dengan program Keluarga Berencana (KB), pencegahan stunting juga bisa dilakukan melalui Bina Keluarga Balita (BKB). Jika program KB sebagai upaya pengaturan jarak kehamilan, BKB lebih menyasar pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengasuh anak.
Dalam sebuah acara di Tangerang, Banten, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menerangkan, BKB untuk mencegah stunting juga terkait dengan cara membina tumbuh kembang anak.
Advertisement
"Upaya yang saat ini dilakukan BKKBN untuk mencegah stunting, diantaranya Bina Keluarga Balita dan Keluarga Berencana sebagai upaya untuk pengaturan jarak kehamilan," terang Hasto, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Jumat (13/9/2019).
Bina Keluarga Balita (BKB) bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua untuk mengasuh serta membina tumbuh kembang anak. Upaya tersebut melalui kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Terintegrasi dengan Posyandu dan PAUD
Pelaksanaan layanan Bina Keluarga Balita saat ini sudah terintegrasi dengan layanan Posyandu dan PAUD yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Program ini sesuai arah kebijakan BKKBN yang tertuang dalam Renstra BKKBN 2015-2019, yakni kebijakan peningkatan pembangunan keluarga tentang pemahaman orangtua mengenai pentingnya keluarga dalam pengasuhan tumbuh kembang balita dan anak.
Pelaksanaan layanan BKB yang sudah terintegrasi dengan layanan Posyandu dan PAUD biasa dikenal dengan sebutan BKB Holistik Integratif (BKB HI). Layanan tersebut sudah menawarkan aspek kesehatan, gizi, pengasuhan dan perlindungan.
Adanya program BKB juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), yang diharapkan mampu mencetak generasi masa depan yang sehat dan punya gizi yang cukup.
"Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional melalui Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM, mengurangi kemiskinan, dan mencapai kebahagiaan. Caranya menjaga kesehatan reproduksi ibu, meningkatkan gizi, dan pendidikan anak," pungkas Hasto.
Advertisement